Food/ Health

Weber Shandwick Collective Umumkan Layanan Khusus Kesehatan Perempuan di Asia Pasifik

86
×

Weber Shandwick Collective Umumkan Layanan Khusus Kesehatan Perempuan di Asia Pasifik

Share this article

LASAK.iD – Menyambut Hari Aksi Internasional untuk Kesehatan Perempuan (28 Mei 2023), Weber Shandwick Collective, mengumumkan peluncuran penawaran khusus lintas pasar dengan komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi setiap perempuan di wilayah Asia Pasifik.

Penawaran Weber Shandwick Collective Women’s Health menyatukan sejumlah ahli dari beberapa agensi di kawasan ini serta mencakup komunikasi kesehatan, komunikasi korporat, kebijakan dan advokasi, hubungan karyawan, inovasi digital dan pengalaman desain.

Tawaran ini didukung oleh kecerdasan data yang tak tertandingi dan bekerja sama dengan sejumlah penasihat dan konsultan eksternal kredibel yang berasal dari kalangan bisnis, pemerintah, akademisi dan masyarakat.

Penawaran ini akan dipimpin oleh Rachael Pay, Managing Director, Health, Weber Shandwick EMEA dan APAC dan sponsor kesehatan senior untuk wilayah APAC, dan dirancang untuk mendorong perubahan dalam definisi kesehatan perempuan yang secara historis, telah dikhususkan pada kesehatan reproduksi dan penyakit yang unik untuk wanita menjadi pandangan yang lebih holistik dan menyeluruh mengenai kesehatan, kebugaran dan kesejahteraan wanita.

Bukti menunjukkan bahwa perempuan di Asia memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit atau mengalami hasil yang lebih buruk dibandingkan laki-laki, seperti halnya dengan kondisi umum seperti penyakit jantung yang disebabkan oleh hipertensi, diabetes, penyakit auto-imun dan penyakit Alzheimer.

Penawaran Women’s Health ini didukung oleh serangkaian produk dan layanan termasuk produk informasi terbaru milik agensi, The Women’s Health Indicator. Dikembangkan oleh para analis data dan pakar perilaku, produk ini memberikan informasi dan mengidentifikasi kesenjangan spesifik dalam kesehatan perempuan dengan menganalisis dan menilai poin-poin data yang terukur pada masyarakat, media, dan kebijakan.

Penelitian menunjukkan bahwa di kawasan wilayah Asia Pasifik, perempuan lebih rentan mengalami ketidaksetaraan kesehatan yang disebabkan oleh pengaruh kondisi sosial budaya serta lingkungan politik yang membatasi kemampuan mereka untuk memulai dan mengakses layanan kesehatan yang optimal. Untuk mendorong perubahan di bidang kesehatan perempuan, kita perlu memperoleh pemahaman mendalam tentang perempuan dan titik temu antara budaya dan pengobatan modern – dengan demikian kita dapat mendukung klien dalam mendorong kemajuan aktif di semua bidang kesehatan dengan mengembangkan program komunikasi yang sepenuhnya selaras dan mampu mendorong tindakan nyata,” jelas Liz Clark Martinez, Vice President, Health Strategy, Weber Shandwick Hong Kong & Singapore.

Penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh The Weber Shandwick Collective Asia Pasifik, memperkuat adanya keperluan edukasi pada berbagai pemangku kepentingan dan kampanye kesadaran yang dirancang khusus untuk tidak hanya menjangkau perempuan, tetapi juga selaras dengan mereka untuk mendorong perubahan yang berarti.

Temuan dari liputan media dan data media sosial yang dianalisis selama periode April 2022 hingga Maret 2023 di berbagai pasar Asia menunjukkan kurangnya informasi khusus untuk perempuan tentang penyakit Alzheimer, diabetes dan rheumatoid arthritis (RA), meskipun ada peningkatan risiko bagi wanita:

  • Meskipun terdapat bukti bahwa perempuan penderita diabetes tipe 2 di Asia memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit jantung koroner dibandingkan pria dengan diabetes, hanya 4% dari total cakupan diabetes di wilayah ini yang menyebutkan perempuan secara eksplisit.
  • Meskipun data di Jepang menunjukkan hampir dua kali lebih banyak kasus baru penyakit Alzheimer pada perempuan dibandingkan pria, namun diskusi mengenai penyakit Alzheimer di wilayah tersebut yang berfokus pada perempuan pun masih kurang dari 1%.
  • Meskipun ada bukti bahwa ada lebih dari tiga kali lebih banyak perempuan dengan RA dibandingkan laki laki yang menderita di Korea Selatan, hanya 3,5% konten online di wilayah tersebut yang dikhususkan untuk perempuan.

Di The Weber Shandwick Collective, kami membantu klien menulis ulang naskah untuk kesehatan perempuan , yang secara luas diakui sebagai salah satu bidang yang sangat penting dari ketidaksetaraan di wilayah kami saat ini. Penawaran kami diinisiasi oleh para ahli kesehatan dan spesialis dari setiap kantor di seluruh bisnis kami, yang mencakup bidang-bidang seperti keberagaman, kesetaraan dan inklusi (DEI), hubungan karyawan dan inovasi Femtech sebagai katalis perubahan dalam perlakuan, perawatan, dan akses yang setara guna benar benar mencerminkan pengalaman, budaya, dan tahap kehidupan perempuan di Asia Pasifik saat ini. Penawaran unik kami akan menjembatani kesenjangan pengetahuan, dan membantu perusahaan dan brand untuk berada pada inti dari kesehatan perempuan melalui kreativitas, tindakan, dan dampak yang terukur,” jelas Vanessa Ho Nikolovski, Chief Client & Growth Officer, Weber Shandwick, Asia Pasifik.

Selain meluncurkan penawaran kesehatan wanita di wilayah Asia Pasifik, Weber Shandwick bangga dapat menjadi yang terdepan dalam hal komitmennya untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan perempuan melalui Program Manusia dan Kebijakan (People Program and Policies) yang telah berjalan dan terus berkembang di seluruh wilayah.

Kami bangga menjadi yang terdepan dalam pengembangan program-program terbaik di kelasnya yang berfokus pada karyawan perempuan, yang merupakan lebih dari 70% tenaga kerja kami saat ini. Selain mendukung pembicaraan dan sumber daya tentang kesejahteraan mental, kami juga berkomitmen untuk terus mengembangkan program, termasuk dukungan menstruasi dan psikologis yang relevan di setiap negara, serta kebijakan kerja yang fleksibel di semua tingkatan. Kami tetap berkomitmen penuh untuk mendorong program program di bidang ini, sambil terus memperhatikan market kami yang kental dengan nuansa budaya dan
sensitivitas di sekitarnya.”