LASAK.iD – Smile Train, organisasi nirlaba yang berfokus pada sumbing, pada Jum’at (7/10) lalu baru saja merayakan Hari Senyum Sedunia 2022. Untuk merayakan, Smile Train menggelar acara “A Smile Can Change The World” yang diadakan di Semarang.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing. Juga informasi terkait cara mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.
“Melalui acara ini, Smile Train Indonesia juga ingin meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai sumbing serta bagaimana memberikan perawatan terbaik untuk mengobatinya,” ungkap Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.
Ini berdasarkan data yang menyebutkan setiap 3 menit kelahiran di dunia, bayi lahir dengan bibir sumbing atau langit mulut sumbing. Kondisi yang membuat bayi mengalami kesulitan makan, bernapas, mendengar dan berbicara.
Untuk itu, Smile Train mendukung lebih dari 500 operasi setiap bulan dengan mitra rumah sakit, dari Aceh hingga Papua. Kali ini didukung Sido Muncul yang memberikan bantuan operasi gratis serta RS Panti Wilasa Citarum yang merupakan mitra Smile Train sejak tahun 2008.
“Bersama para donatur dan stakeholders, kami berupaya untuk memberikan perawatan bibir sumbing/langit mulut sumbing berkelanjutan yang dapat membawa perubahan hidup bagi anak-anak yang membutuhkan,” tambahnya.
Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD, Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum mengatakan, “Kami melihat masih banyak masyarakat yang belum memahami akan pentingnya upaya untuk membantu mereka yang memiliki bibir sumbing dan langit- angit mulut sumbing. Oleh karena itu, Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum mendukung Smile Train Indonesia untuk membantu menangani permasalahan ini dengan merawat lebih dari 1.100 pasien bibir sumbing dan memberikan edukasi kepada masyarakat.”
Bibir sumbing atau langit mulut sumbing pada anak terjadi ketika bagian dan struktur tubuh tertentu tidak menyatu selama perkembangan janin. Celah atau sumbing dapat melibatkan bibir atau langit-langit mulut, yang terdiri dari langit-langit keras dan lunak. Celah pada anak-anak dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka, karena menyebabkan kesulitan makan dan berbicara.
Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi telinga yang mengakibatkan masalah pendengaran dan gigi. Operasi perbaikan celah bibir dan langit-langit membantu mengembalikan fungsi bibir dan mulut, sehingga meningkatkan kualitas hidup anak. Smile Train telah menggunakan dukungan dari para donatur dan stakeholders untuk memfasilitasi operasi bibir sumbing bagi lebih dari 100.000 anak Indonesia.
Pada perayaan Hari Senyum Sedunia 2022, Smile Train Indonesia mengadakan kegiatan bazar yang menyajikan aneka makanan dan melibatkan anak-anak dalam hal kerajinan tangan. Selain kegiatan bazar, ada juga kegiatan lain seperti penampilan menyanyi dan menari oleh pasien bibir sumbing, serta fun games dan konsultasi kesehatan gratis untuk masyarakat umum dari mitra Smile Train RS Panti Wilasa Citarum.
Selain Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk juga turut mensukseskan perayaan Hari Senyum Sedunia dengan memberikan donasi sebesar Rp 350.000.000,00 sebagai bantuan biaya operasi dan perawatan komprehensif untuk 50 anak pasien sumbing dengan celah bibir/langit-langit di Semarang.
“Sebagai entitas bisnis, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Adapun dengan mendukung program bantuan operasi Smile Train, merupakan salah satu bentuk implementasi komitmen kami dalam memberikan senyum kepada anak Indonesia,” ujar Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk.
Acara juga turut dihadiri oleh pemerintah kota Semarang dan provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk dukungan terhadap Smile Train dalam membantu penanganan kasus bibir sumbing dan langit mulut sumbing pada anak-anak di kota Semarang.
“Melalui ragam kegiatan yang bernilai kebaikan pada perayaan Hari Senyum Sedunia, diharapkan dapat menyebarkan lebih banyak senyuman. Karena kami percaya, setiap kali seorang anak tersenyum, dunia menjadi tempat yang lebih baik,” tutup Deasy.