Liburan Keluarga Nuansa Ramayana di Goa Kiskendo
Sewaktu Piknik

Liburan Keluarga Nuansa Ramayana di Goa Kiskendo 

SEWAKTU PIKNIK – Kota Jogjakarta, goa dengan beribu cerita menarik didalmnya menambah pengetahuan anda serta keluarga menjelajah dimensi demi dimensi nuansa Ramayana. Bagi anda dan sekeluarga belum punya agenda menghabiskan kegiatan liburan di akhir tahun Kota Jogjakarta siap menampung liburan anda. Gua Kiskendo dengan beragam wisata didalamnya dari mulai alamnya indah serta kuatnya sejarah pewayangan hingga kemerdekaan. Itulah mengapa Jogja itu Istimewa, orangnya dan tempatnya. Jika kamu punya agenda berwisata ke Jogja bersama keluarga, perlu ada sisi edukatif dan pengalaman menarik bukan? Itu semua dengan tujuan mengasah experience dalam mengolah informasi yang dilihat. Semua itu ada di Gua Kiskendo, Jatimulyo kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulonprogo, Jogjakarta.

Nuansa sejuk berada dalam lingkungan Gua Kiskendo, (dok. Lasak.id/Maulana)

Tahu kah kamu, bahwa dalam cerita Ramayana, Kiskendo itu adalah sebuah kerajaan diperbatasan Purwerejo dan Kulonprogo. Tepatnya kerajaan pada masa kekuasaan Mahesasura dan Lembu Sura di jaman Ramayana. Dalam cerita pewayangan mereka adalah manusia raksasa berbentuk kepala kerbau dan sapi.

Sejarah Gua Kiskendo

Dalam cerita pewayangan, dahulu negeri Kahyangan mengadakan sayembara untuk mengalahkan Mahesasura, akan mendapatkan imbalan. Jika itu laki-laki maka dijadikan suami Dewi Torokasih. Dari sayembara tersebut datanglah dua manusia kera bernama Subali dan Sugriwo. Subali maju untuk menghadapi Mahesasuro di Gua Kiskendo dan menitipkan pesan. Jika pada aliran sungai bercampur warna putih maka Subali kalah, tapi jika darah merah keluar Mahesasura yang mati.

Namun, pada saat aliran air tersebut keluar Sugriwo melihat warna putih bercampur darah merah, dan menganggap keduanya mati. Pintu yang menghubungkan dunia dan Kiskendo dijaga Sugriwo ditutup. Lalu melaporkan ke kahyangan dan Sugriwo dijogdohkan dengan Dewi Torokasih.

Ternyata darah merah dan putih tersebut adalah darah Mahesa Sura dan Lembu Sura, dan Subali masih hidup keluar dari Gua tersebut dengan ajian Pancasona. Mendengar berita penjodohan tersebut, terjadi pertarungan hebat antara Subali dan Sugriwo. Kekalahan menimpa Subali karena Praburomo menjatuhkan anak panah atas permintaan Sugriwo.

Fasilitas Gua Kiskendo

Luas keseluruhan halaman Gua Kiskendo yaitu melebihi 4 hektare, diurus oleh tiga orang, namun jika pengunjung ramai pemuda membantu kepengurusan. Terdapat pemandu dihari-hari biasa hanya satu orang yaitu juru kunci Bapak Hadi Slamet. Fasilitas parkir untuk mobil terdapat di pintu utama loket masuk dan di gerbang selatan. Toilet umum terdapat di dekat kios toko 2 buah dan Mushalla 2 buah. Terdapat lebih dari 10 kotak sampah titik istirahat pengunjung.

Terdapat dua titik taman bermain untuk anak-anak diawal pintu masuk dan sebelah selatan dekat tulisan utama Gua Kiskendo. Gua Kiskendo sendiri dalamnya mencapai lebih dari 1,5 km, namun yang dibentuk jalan setapak panjangnya 700m. Komponen dari Gua Kiskendo terdapat Stalaktit dan Stalaknit yang masih asri berisi endapan air, kamu dapat merasakan keasriannya.

Uniknya Gua Kiskendo

Tahu kah kamu bahwa ukiran pahatan cerita pewayangan di dinding bahkan disebuah bebatuan bukit sudah berumur lebih dari 30 tahun. Dengan ilustrator Dosen ASRI (sekarang ISI) Pak Doni, dan dipahat oleh Bapak Sujatmoko Kiyai dari Banguntapan. Suasana gua yang sejuk menurut penduduk setempat mempunyai arti khusus yang menenangkan jiwa, karena kesejukan dan bentuk bebatuan yang unik. Susur Goa telah terdapat penerangan dengan jalan setapak dan dibangun jembatan kecil didalamnya.

Harga tiket masuk Rp 5.000,

parkir motor Rp 2.000,

parkir mobil Rp, 5.000

parkir bis Rp, 10.000.

Jangan lupa sebelum datang ke sana untuk melihat jadwal event gua Kiskendo, siapa tau anda dapat mengikuti berbagai pertunjukan adat istiadat didalamnya.

(Maulana)

Komentarlah yang bijak

Related posts