LASAK.iD – Pembatasan sosial yang diterapkan merupakan bagian dari perubahan kehidupan sosial selama masa pandemi. Cara ini bisa menjadi efektif, namun bisa menjadi sebaliknya. Untuk pencegahan penyebaran covid-19 mungkin benar adanya. Namun dalam penerapannya, beberapa dampak lain juga dirasakan di masyarakat.
Dampak yang jelas terjadi, berkurangnya pendapatan masyarakat yang sebagian besar dirasakan pemilik usaha. Bahkan yang terparah banyak dari mereka sampai kehilangan pekerjaan. Kondisi yang jelas meresahkan, dimana sulitnya mereka dalam memenuhi kebutuhan harian mereka. Salah satunya kebutuhan pokok, yaitu makan.
Hal yang masih terjadi bahkan memasuki awal tahun 2021 inilah yang menjadi perhatian khusus dari organisasi bernama SOS Bali. Dimana organisasi yang berdiri sejak 2016 peduli dalam penyelamatan sisa makanan yang masih layak konsumsi dari banyak hotel di Bali. Dari sini, SOS Bali mengolah kembali untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kali ini SOS Bali melakukannya melalui sebuah kampanye #EmptyYourPlate yang dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-61. Kampanye yang bekerja sama dengan platform Campaign.com ingin mengajak anak muda untuk lebih peduli terhadap krisis ketahanan pangan di Indonesia, termasuk yang terjadi di Bali.
Wajar jika kampanye ini menyasarkan pada kalangan muda. Berdasarkan video yang dibuat khusus SOS Bali dan Campiagn.com menggambarkan bagaimana pola konsumsi kalangan muda. Dimana sebagian dari mereka lebih mengikuti keinginan daripada kebutuhan. Akhirnya banyak menyisakan makanan dari apa yang di konsumsi.
Kampanye #EmptyYourPlate menjadi solusi dan motivasi terbaik untuk kalangan muda untuk merubah kebiasaan menyisakan makanan. Sekaligus mengajak untuk berdonasi sebesar Rp 25.000,00 dengan mengikuti tantangan dengan meng-upload foto piring kosong atau bersih dari sisa makanan selama 7 hari di aplikasi Campaign #ForChange.
Melalui kampanye #EmptyYourPlate, SOS Bali dan Campaign #ForChange menargetkan donasi sekitar Rp 100 juta. Jumlah ini bisa membantu pasokan pangan untuk sekitar 3 juta penduduk di Bali. Target yang bisa dicapai melalui konsisten kalangan muda untuk tidak menyisakan dan membuang makanan.
Dengan tercapainya target tentu bisa mengulang apa yang dilakukan oleh SOS Bali pada tahun 2020. Dimana telah menyediakan total 1.530.000 makanan yaitu sekitar 362,6 ton bagi keluarga yang membutuhkan di Bali. Penerima manfaat ini terdiri dari 16 panti asuhan, 4 panti bagi difabel, 24 komunitas masyarakat rentan, serta 34 desa di Bali.
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…