LASAK.iD – Perhelatan pameran bertajuk Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) akan kembali digelar. Acara yang setiap tahunnya diadakan pada bulan April terpaksa harus diundur. Ketidakpastian perkembangan covid-19 membuat acara yang menampilkan ribuan kerajinan tersebut akan dilakukan pada 31 Maret – 4 April 2021 mendatang. Walau sebelumnya INACRAFT Ke-22 dijadwalkan tetap diadakan pada tahun ini, tepatnya di bulan September.
Sebagai venue acara, INACRAFT Ke-22 kembali menggunakan seluruh area pameran seluas 25.000 meter persegi dari Jakarta Convention Center. Penyelenggaraan kali ini pun sedikit berbeda dengan mengikuti protokol kesehatan yang mengarah pada peraturan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Mulai dari pengunjung maupun dari jumlah dan konsep booth para peserta pameran.
Diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Eksportir & Produsen Handicraft Indonesia, Muchsin Ridjan, pengelenggaraan INACRAFT Ke-22 akan mengusung konsep baru, yaitu Smart (Simple, Mobile, Accessible, Real-time, Trustworthy) Exhibition. Konsep yang menerapkan segala bentuk kegiatan dalam sistem online, mulai online registration (peserta & pengunjung), digital promotion, e-commerce, cashless payment dan live streaming program.
Sekaligus inovasi nyata dari peran serta INACRAFT dalam menghadapi challenging situation dan merubahnya menjadi sebuah opportunities dalam sebuah pameran terpadu dengan sistem terintegrasi digital dan virtually-friendly yang akan memberi kemudahan-kemudahan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pameran INACRAFT.
Tiap tahun INACRAFT juga tidak ketinggalan untuk menunjuk satu daerah di Indonesia sebagai ikon. Kali ini yang terpilih adalah Aceh. Selain sebagai ikon acara, Aceh sekaligus mewakili Indonesia di mata buyer asing untuk sisi lain dari Indonesia, khususnya untuk keragaman. Sedangka negara sabahat, yaitu India sebagai Country of Honor.
Melalui Plt Ketua Dekranasda Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, M. T. mengatakan kesiapan Aceh dalam mengemban tugas sebagai ikon di INACRAFT Ke-22. Tak ketinggalan rasa terima kasihnya kepada semua pihak atas kepercayaan yang diberikan. Terlebih daerah seperti NTB yang menjadi saingan juga memiliki kesempatan besar mendapatkannya.
Pembatasan yang diberlakukan ternyata tidak menyurutkan semangat INACRAFT dalam menggaet peserta maupun pengunjung. Tahun 2021 mendatang, INACRAFT tetap optimis dengan kekuatan sekaligus untuk membangun citra dari UMKM sebagai bagian dari penggerak ekonomi Indonesia. Apalagi sebagian besar bahan baku yang digunakan berasal dari dalam negeri sendiri.
Hal ini yang membuat optimis INACRAFT 2021 dapat mencapai target yang diinginkan. Dengan menaikan transaksi ritel sebesar 10 persen dari sebelumnya 149 Milyar menjadi 169 Milyar Rupiah. Begitu juga dengan kontrak dagang yang menargetkan lebih dari 14 juta USD dari sebelumnya yang mencapai 12.98 juta USD. Berbeda dengan pengunjung yang hanya menargetkan 10 ribu per harinya. Terkait dengan himbauan dari pemerintah untuk physical distancing.
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…