LASAK.iD – The Imitation Game, The Last Samurai, Journey To Mecca, Apocalypse maupun Pearl Harbour merupakan segelintir film yang ceritanya berdasarkan kisah nyata dari tokoh-tokoh atau peristiwa terkenal dunia. Entah penceritaan dari sisi baik maupun sisi kelamnya. Kisah mendunia ini banyak tercatat sebagai sejarah dunia. Sebagian besarnya bahkan dikisahkan atau dicatatkan kembali ke dalam sebuah buku atau novel.
Tahun ini film sejenis kembali hadir dengan judul Hustlers. Film yang mengambil latar sekitar tahun 2000-an hingga 2010-an yang di sutradarai dan di tulis oleh Lorene Scafaria. Hustlers yang merupakan kisah nyata yang dasar ceritanya terinspirasi dari artikel yang terbit di majalah New York pada tahun 2015 lalu. Artikel yang menarik perhatian tersebut merupakan karya reporter Jessica Presller.
Secara garis besar Jessica Presller dalam artikelnya menuliskan kisah para x penari tiang (pole dance) yang berubah menjadi kriminal dengan menggaet kembali para pekerja Wall Street untuk menguras kartu kredit mereka. Hal yang dilakukan demi kembali ke kehidupan normal mereka seperti saat profesi penari tiang di klub malam dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Krisis ekonomi pada tahun 2008 di Amerika yang memaksa para x penari tiang bertindak kriminal. Krisis yang membuat nilai saham mengalami penurunan drastis dan membuat banyak perusahaan besar mengalami kebangkrutan. Kondisi lesu mempengaruhi langsung penghasilan para penari tiang dan klub malam dimana mereka bekerja. Para pekerja Wall Street yang menjadi langganan tetap mereka mulai berkurang jumlahnya.
Artikel menarik dari Jessica Presller kemudian dikisahkan kembali ke dalam sebuah film layar lebar dengan judul mirip yaitu Hustlers. Film ini menampilkan sisi kehidupan para penari tiang pada awal 2000-an hingga 2015 lewat drama, kriminal yang diselipkan unsur komedi didalamnya.
Kisahnya disampaikan melalui kedua karakter utamanya Destiny (Constance Wu) dan Ramona yang diperankan penyanyi dan aktris seksi Jennifer Lopez yang tak hanya tentang sebuah profesi namun tentang persahatan, keluarga, kesetiaan dan kepercayaan.
Dibaliknya sebenarnya terselip cerita perjuangan dari kedua karakter utama sebagai single fighter untuk keluarganya dan karakter lain dengan segala kerumitan hidupnya masing-masing. Tindakan kriminal yang dilakukan bukan sekedar hasrat untuk memuaskan diri dengan barang-barang mahal namun memberikan hidup nyaman dan layak untuk keluarga dengan penghasilan yang besar.
Para karakternya menggambarkan profesi pole dancer dan klub malamnya sangat menjanjikan pada saat itu. Bermodalkan berani tampil seksi dan bisa pole dance sudah jaminan pekerja Wall Street akan mengeluarkan uang dengan jumlah besar. Profesi yang dalam semalem bisa menghasilkan uang ribuan dollar.
Semua berubah pada tahun 2008 yang ketika itu krisis ekonomi melanda seluruh Amerika yang membuat saham di Wall Street turun drastis. Hal yang berpengaruh langsung dengan penghasilan dari para penari juga klub mereka bekerja.
Kondisi yang memaksa mereka untuk bertindak kriminal dengan memanfaatkan kedekatan Ramona dengan banyak petinggi perusahaan. Lakukan dengan cara berbeda yang lebih ekstrim Ramona bersama dengan Destiny dan dua penari lainnya Mercedes (Keke Palmer) dan Annabelle (Lili Reinhart) menggunakan obat yang membuat teler. Keadaan yang dimanfaatkan Ramona cs untuk menguras kartu kredit pribadi dan perusahaan mereka.
Awal berjalan baik hingga Ramona dan Destiny mulai ditinggalkan perlahan sahabat mereka yang merasa cukup dengan apa yang didapatkan. Bahkan Destiny sudah merasa apa yang dilakukan mereka sebuah kriminal berat. Goyah, Destiny mulai tidak sejalan dengan Ramona. Apalagi para korban mulai melaporkan kejadian mereka dan memiliki bukti kuat.
Tidak ingin masuk penjara karena gadis kecilnya membuat Destiny berkhianat dengan mengakui semuanya ke polisi. Dirinya bebas dari tuntutan namun sayang dengan ketiga sahabatnya Ramona, Mercedes dan Annabelle yang harus menjalani hukuman. Hal itu juga yang membuatnya putus hubungan dengan sahabat-sahabatnya. Terlebih terhadap Ramona yang memiliki hubungan cukup dekat dengannya.
Film yang penayangannya ditolak di Malaysia ini memang sangat total dalam menampilkan maksud dari ceritanya. Pakaian seksi dan terbuka bahkan banyak scene yang memang sangat tidak pantas untuk dilihat pun total dibuat. Tak heran film ini memiliki batasan umur mulai dari 21 tahun keatas.
Lagi, melalui film berjudul Hustlers ini berhasil membuat persepsi penonton sedikit berbelok tentang sosok kriminal atau penjahat. Bukan muncul pikiran bahwa penjahat pantasnya mendapat hukuman justru perasaan iba dan belas kasihan.
Mindset yang terbentuk karena penceritaan yang menempatkan mereka sebagai peran utama dengan karakter protagonisnya menjadi cukup berhasil. Ditambah lagi dengan chemistry satu sama lain yang terbentuk menambah poin plusnya.
Itulah yang terlihat dari kedua karakter utamanya Destiny (Constance Wu) dan Ramona (Jennifer Lopez). Aktris yang sekaligus seorang penyanyi, J-Lo kemampuan aktingnya memang tidak usah diragukan. Berkarir sejak usia 4 tahun sudah membuktikan kepabilitinya sebagai seorang aktris. Meski namanya mulai cemerlang di mulai pada tahun 1996, saat usianya 37 tahun.
Pengalaman yang segudang tidak hanya akting juga menari membuatnya pas memerankan karakter sebagai seorang pole dancer. Pengalaman itu juga yang membuatnya berhasil menjadi “lead” untuk pemain lainnya yang masih muda juga pendatang baru.
Terlihat ketika J-Lo berhasil menghadirkan chemistry yang baik dengan pemain muda Constance Wu. Wanita keturunan chinese memang cukup banyak ikut berperan dalam film dan serial televisi. Namun namanya mulai di kenal setelah memerankan Jessica Huang untuk serial televisi Amerika berjudul Fresh Off the Boat.
Ditambah lagi keberhasilannya dalam memerankan karakter Prof. Rachel Chu dalam film yang menyita dunia berjudul Crazy Rich Asians yang tayang pada 2018 lalu. Berasal dan memiliki wajah Asia menjadi keuntungan Constance Wu mendapatkan peran Destiny dalam Hustlers. Nama lain seperti Cardi B yang merupakan penyanyi rapper ikut ambil peranan dalam film yang meraih pendapatan mencapai 122.7 juta us dollar atau sekitar 1.7 triliun lebih dalam rupiah (kurs saat ini).
Hustlers yang berada di bawah naungan STX Films banyak adegan dimana para pemain menggunakan pakaian minim dan seksi, nude, banyak menampilkan minuman keras/alkohol yang memang butuh pengawasan orang tua. Penjaga tiket bioskop juga memegang peranan untuk membantu mengawasi batasan umur yang pantas untuk menonton filmnya. Diluar itu tetap ada nilai positif yang ingin disampaikan melalui film ini seperti yang dijelaskan di awal yaitu persahabatan, kekeluargaan, kerja keras, kepercayaan hingga kesetiaan.
Di Indonesia film Hustlers akan tayang mulai Jum’at, 18 September 2019.
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…