Hellboy Kembali Dengan Karakter Berbeda
Review

Hellboy Kembali Dengan Karakter Berbeda 

LASAK.ID – Hellboy sebuah karakter dari komik karya Mike Mignola terbitan Dark Horse Comics kembali menyapa penggemar film seluruh dunia di bulan April 2019. Hellboy: Give Evil Hell yang merupakan film live-action ketiga di Indonesia sendiri mulai tayang 10 April 2019 lalu. Film yang kini disutradarai oleh sosok Neil Marshall menyuguhkan cerita dan konsep baru dari film terdahulunya yaitu berjudul Hellboy (2004) dan Hellboy II: The Golden Army yang tayang di tahun 2008.

Karakter Yang Dibuat Berbeda

Cerita dan konsep baru pada film live-action yang ketiga terlihat dari sosok para pemain yang berbeda dengan penambahan karakter baru yang diambil dari serial komik Hellboy.

Jika melihat dari film yang rilis di tahun 2004 dan 2008 lalu, sosok Hellboy dari sisi tampilan kostum hingga wajah dibuat sedikit lebih “bersahabat”. Bahkan terkesan seperti kartun dan potongan rambut yang mirip dengan samurai atau pegulat sumo.

Tahun 2019 ini, sosok Hellboy yang kini diperankan aktor David Kenneth Harbour lebih menyeramkan. Wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya memperlihatkan lebih banyak guratan bekas luka dan urat yang keluar sehingga menambah kesan real dan seram. Andrew Cosby sebagai penulis skenario menambahkan porsi humor dan menjadikannya lebih manusia untuk Hellboy: Give Evil Hell.

Sosok Liz Sherman, wanita terdekat dengan Hellboy digantikan dengan Alice Monaghan yang diperankan oleh Sahsa Lane yang memiliki karakter mengejutkan. Sedangkan karakter Profesor Trevor Bruttenholm atau Profesor Broom terlihat berbeda dari film sebelumnya meskipun diperankan oleh aktor senior, Ian McShane (Hellboy III). Pembawaan karakter dari sosok Profesor Broom yang diperankan John Vincent Hurt sangat terlihat berwibawa.

Berbeda dengan Trevor Bruttenholm versi Ian McShane, pemimpin Biro Riset dan Pertahanan Paranormal/ Bureau for Paranormal Research and Defense (BPRD) memang tetap terlihat berwibawa dan terlihat lebih dekat hubungannya dengan Hellboy walaupun tetap bertentangan.

Sebagian besar memang karakter utama masih ditampilkan dalam film ketiga. Hanya perubahan sebagai film reboot atau film yang lahir kembali sangat terasa untuk Hellboy: Give Evil Hell. Karakter baru yang dihadirkan, seperti Nimue the Blood Queen (Milla Jovovich), Alice Monaghan (Sasha Lane), Ben Daimio (Daniel Dae Kim), Lobster Johnson (Thomas Haden Church), Geneida (Penelope MItchell), Lady Hatton (Sophie Okonedo), Merlin (Brian Gleeson), Lord Adam Glaren (Alistair Petrie), Gruagach (Stephen Graham & Douglas Tait) dan beberapa karakter lainnya sebenarnya sudah ada dalam komik dari series Hellboy. Baru di film ketiganya ini karakter-karakter tersebut dimunculkan.

Sinopsis dan Ending Cerita Mengejutkan

Hellboy merupakan putra neraka yang memiliki ramalan bahwa dirinya membawa hari akhir ke dunia tetap berkegiatan selayaknya manusia biasa. Latar pada film ini kental nuansa Inggris dan mengaitkan dengan kisah tentang King Arthur pada abad ke-5 dan ke-6.

Pada film sebelumnya, pasukan khusus King Arthur berhasil menaklukan sosok penyihir bernama Nimue the Blood Queen yang diperankan oleh Milla Jovovich. Nimue adalah penyihir sadis yang membawa wabah mengerikan. Aksi Nimue dapat dikalahkan oleh Ganeida, sepupunya sendiri yang diperankan oleh Penelope Mitchell.

King Arthur membagi tubuh Nimue ke beberapa peti dan disembunyikan di suatu tempat dimana tidak ada seorang pun bisa menemukannya. Hal itu dilakukan demi menyelamatkan umat manusia. Sementara itu, para monster mencoba membangkitkan Nimue. Osirin Club yang bekerjasama dengan BPRD (Hellboy) memburu para giant agar tidak menemukan Nimue.

Sayangnya, Hellboy dijebak dan membuatnya terluka parah. Hellboy ditemukan oleh Alice Monaghan ketika tidak sadarkan diri. Bersama ayahnya, Profesor Broom, Hellboy kembali memburu giant dengan membentuk pasukan khusus M-11 yang dipimpin oleh Ben Daimio yang diperankan oleh Daniel Dae Kim.

Kekuatan Nimue kembali seperti semula setelah monster berbentuk babi, Gruagach (Stephen Graham dan Douglas Tait) yang ternyata pernah bertemu dengan Hellboy ketika Alice masih bayi. Hellboy menemukan fakta mengejutkan tentang siapa dirinya setelah ia menemui peramal yang terkubur ribuan tahun di sebuah goa tersembunyi. Hellboy merupakan keturunan terakhir King Arthur yang bisa mencabut pedang excalibur. Pedang tersebut bisa menghancurkan Nimue.

Peliknya, Hellboy merasa bimbang ingin menghancurkan Nimue menggunakan pedang excalibur dengan resiko seluruh dunia turut hancur. Sedangkan ada ayahnya dan Alice, wanita yang dekat dengannya.

Dengan tipu daya Nimue yang memanfaatkan Profesor Broom, akhirnya Hellboy memutuskan mencabut pedang excalibur dan berubah menjadi sosok iblis mengerikan. Hellboy juga membuka pintu neraka dan membawa keluar makhluk-makhluk mengerikan. Nimue terus berusaha merayu Hellboy untuk hidup bersama sebagai raja dan ratu.

Alice berusaha membawa kembali Hellboy menjadi manusia dengan kekuatan supranaturalnya agar bisa menghancurkan Nimue menggunakan pedang excalibur. Di sisi lain, ketika BPRD memburu kelompok-kelompok yang meresahkan, mereka menemukan monster lainnya yang hidup di air, Abraham Sapien.

Live-Action Hellboy Tersadis

Di tangan Joel Harlow sebagai make up designer, film live-action ketiga dari Hellboy lebih sadis dibandingkan sebelumnya karena banyak menampilkan adegan berdarah dengan korban manusia. Bahkan organ manusia digambarkan jelas keluar dari tubuhnya.

Meskipun banyak bermain dengan efek khusus dengan green screen dan CGI, namun tidak mengurangi efek sadis bahkan membuat penonton mual. Efek-efek diluar ekspetasi memperkaya kesadisan film ini.

Ditambah lagi dengan sutradara Neil Marshall yang memang seperti sangat spesialis dengan film sadis dan berdarah-darah semacam Hellboy: Give Evil Hell tersebut. Filmnya yang terkenal dengan konsep cerita dan adegan semacam itu, seperti Mad Max, Escape from New York, 28 Days Later dan banyak lagi film lainnya.

Namun, karena banyak adegan yang terbilang sadis, film ini mendapat label 23+ dan sensor pada film ini terkesan kurang lembut sehingga mengurangi rasa yang diharapkan penonton.

(Sarah)

Komentarlah yang bijak

Related posts