Sinetron Jadul hingga Serial Tiongkok Menjadi Motivasi Hadirnya WeTV Original Pacarku Jinny

LASAK.iD – Industri hiburan tanah air yang hubungannya dengan produksi film, series, serial dan lainnya memang masih memfavoritkan genre seperti horor berserta turunannya dan drama untuk diproduksi. Genre seperti aksi, fantasi hingga superhero baru beberapa waktu belakangan mulai kembali mencuri perhatian penonton tanah air.

Meski sebenarnya genre fantasi yang diproduksi sebagai sinetron sempat mencuri perhatian bahkan menjadi tontonan favorit di tanah air yang terjadi pada dekade 90-an dan 2000-an. Pada dekade 90-an, sinetron fantasi yang menjadi tontonan wajib datang dari judul Tuyul & Mbak Yul, Jin dan Jun dan Jinny oh Jinny.

Bergeser ke dekade 2000-an, sinetron fantasi yang mendapat sambutan hangat berjudul Putri Duyung, Bidadari hingga Eneng dan Kaos Kaki Ajaib. Setelahnya, genre fantasi sebenarnya masih diproduksi sebagai sinetron oleh beberapa rumah produksi dan cukup populer di kalangan masyarakat.

Ingin me-recall kembali memori penonton Indonesia, WeTV Indonesia melalui programnya WeTV Original merilis serial terbarunya berjudul WeTV Original Pacarku Jinny. Serial yang menggabungkan fantasi dan romantic comedy merupakan kerja sama kembali WeTV Indonesia dengan rumah produksi MD Entertainment.

Anggy Umbara ditunjuk untuk menyutradarai serial yang dibintangi Caitlin Halderman, Ria Ricis, Anrez Adelio, Rebecca Klopper, Kevin Faulky dan Devina Kirana. WeTV Original Pacarku Jinny mulai tayang pada 26 Desember 2024, yang kemudian akan mengisi slot tayangan dari WeTV Indonesia setiap Rabu dan Kamis pukul 18.00 WIB, dengan total 10 episode.

Pada sebuah kesempatan saat memperkenalkan produksi serial terbarunya, Manoj Punjabi sempat menyinggung tantangan besar ketika dirinya dan MD Entertainment membuat sebuah produksi fantasi. Hal ini dikarenakan relatable factor yang tidak merujuk pada keseharian tetapi fantasi yang langsung berasal dari pemikiran.

“Ngga ada yang gampang kalau membuat program yang bagus selalu challenging. Tapi, membuat program challange-nya lebih besar lagi, karena relatable factor-nya bukan yang sehari-hari tapi how much fantasy, kita semua berfantasi. Jadi, itu elemen yang menarik, kalau kita bisa tembus itu very good. Sesuatu genre yang baru bukan drama“, ungkap Manoj Punjabi.

Kehadiran WeTV Original Pacarku Jinny ingin mengembalikan produksi fantasi yang beberapa dekade kebelakang yang sempat menguasai pasar penonton televisi tanah air. Lebih dari itu, Manoj Punjabi termotivasi dari salah satu judul serial yang juga bertemakan fantasi berjudul My Girlfriend is An Alien.

Serial tiongkok yang tayang di WeTV sebanyak dua musim pada 2019 dan 2022 meraih sukses besar dengan jutaan pasang mata menonton drama yang dibintangi Wan Peng dan Thassapak Hsu tersebut. Tak hanya di negara asalnya cina tetapi juga di tanah air. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa produksi fantasi cukup diterima di Indonesia.

“Kalau ngga salah juga ada program My Girlfriend is An Alien di WeTV, yang salah satu paling tinggi. Jadi, mudah-mudahan kita juga bisa dapat konten Indonesia yang diterima, tapi bukan hanya drama“, tambahnya.

WeTV Original Pacarku Jinny yang hadir di penghujung tahun 2024, diharapkan menjadi penutup yang manis untuk WeTV Indonesia dan juga MD Entertainment.

“Bagi kami ini adalah tontonan yang sangat seru apalagi di akhir tahun. Kalau sebelumnya WeTV banyak memproduksi konten-konten dengan tema yang penuh intrik, pengkhianatan, perselingkuhan, tapi kali ini mau belajar lagi ‘apa arti makna cinta, bahwa bisa mencintai dan bisa dicintai adalah sebuah privilege, sebuah anugerah’. Kami juga berharap ini bisa memberikan warna baru di momen akhir tahun dan bisa mendapat tempat, menjadi favorit tontonan yang mengisi akhir tahun ini oleh masyarakat Indonesia“, pungkas Febriamy Hutapea, Country Head WeTV Indonesia.

Sinopsis WeTV Original Pacarku Jinny

Lila (Caitlin Halderman), seorang jin cantik, terdampar di bumi setelah kehilangan gelangnya yang merupakan alat transportasinya ketika menyelamatkan nyawa seorang pria. Satu-satunya ingatan yang dia miliki hanyalah tato di dada pria itu, membuatnya berpacu dengan waktu untuk mendapatkan kembali gelangnya dalam waktu 100 hari atau menghadapi kebinasaan.

Selama perjalanannya, Lila jatuh cinta pada Andra (Anrez Adelio), seorang produser, hanya untuk menemukan bahwa dia adalah pria misterius yang selama ini dicarinya. Namun, untuk mendapatkan kembali gelangnya berarti Andra akan mati. Sekarang terbelah antara menyelamatkan hidupnya sendiri dan cinta dalam hidupnya, Lila harus membuat pilihan yang mustahil.

Akankah Lila mengorbankan cintanya untuk menyelamatkan dirinya, atau akankah dia mengambil risiko untuk bersama Andra, menghadapi konsekuensi paling besar?