Review

Review: Sekar, Film Pendek Perkenalkan Filosofi Kain Batik

180
×

Review: Sekar, Film Pendek Perkenalkan Filosofi Kain Batik

Share this article

LASAK.iD – Bakti Budaya Djarum Foundation merupakan organisasi nirlaba yang memang fokus membantu SDM potensial serta membantu menjaga kelestarian budaya di tanah air. Salah satu hal yang belakang ini menjadi perhatian selain olahraga adalah seni, tidak hanya teater tetapi juga film. Seperti yang saat ini sedang tayang untuk situs web berbagi video milik Indonesia Kaya berjudul Sekar.

Ini merupakan film pendek produksi Fourcolour Films bekerja sama dengan Titimangsa Foundation yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Ini tidak hanya sekedar sebuah film yang memperlihatkan keapikan akting dari para aktor dan aktris seperti, Christine Hakim, Sekar Sari dan Marthino Lio saja. Film Sekar ini banyak memberi pengetahuan akan budaya terlebih khusus mengenai Batik.

Tim Official Film (dok. Sarah Lasak.id)

Dalam film berdurasi 8 menit ini kita mendapatkan cerita menarik dan luar biasa dari sosok Sekar. Meski memiliki keterbatasan melihat, namun Sekar dapat melihat dunia yang luas dengan cara yang luar biasa. Dimana Sekar diberikan kebebasan untuk mengetahui bagaimana kehidupan di sekitarnya, dengan menemani ibunya membatik. Saat itu Sekar bisa mencium bau lilin, bau pewarna, suara kibasan kain, suara kompor yang menyala dan cap. Bahkan dengan kebiasaannya tersebut Sekar dapat menebak motif Batik yang dibuat ibunya hanya dengan meraba dan kiasan kata-kata dari ibunya.

Kedekatan Sekar dengan seorang pemuda yang juga pengrajin perak membuat dirinya mendapatkan pengalaman baru dalam melihat dunia. Yang sebelumnya hanya melalui sehelai kain batik kini dapat melihatnya dengan goretan motif di setiap perhiasan perak yang diberikan pemuda tersebut. Rasa protektif untuk melindungi anaknya seketika muncul di benak ibu. Karena ibu masih menganggap Sekar seperti sehelai kain yang belum menjadi Batik.

Film ini sebenarnya tidak hanya persembahan para senias dan pemerhati kebudayaan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang masyarakat Indonesia rayakan setiap tanggal 2 Oktober. Tetapi memberi pengetahuan dan pengertian bahwa guratan dalam setiap batik merupakan cerita tentang dunia maupun pengalaman dari sang pengrajin batik itu sendiri. Yang mereka tuangkan bukan dengan tulisan panjang tetapi melalui seni lukis batik berupa garis maupun gambar tumbuhan dan hewan. Dan pastinya memiliki filosofi yang mendalam di setiap kain Batik yang dihasilkan.

Sekar merupakan hawa segar bagi perfilman tanah air yang di dominasi dengan drama percintaan hingga horor. Semua pihak yang terlibat ingin memperkenalkan Indonesia yang kaya akan budaya melalui film. Walau bukan satu-satunya film yang mengangat kebudayaan maupun kearifan lokal. Namun film Sekar mewakili kain Batik yang khas dari Indonesia terlebih Pulau Jawa, seperti Kudus, Solo, Pekalongan dan Madura.

Film ini merupakan karya dari sutradara sekaligus bertindak sebagai penulis skenario, Kamila Andini dan di produseri oleh aktris Happy Salma dan Ifa Isfansyah. (Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x