LASAK.iD – Dunia mistis atau supranatural telah lama menjadi bagian dari penduduk dunia. Bahkan di negara-negara tertentu hal tersebut menjadi praktek keseharian penduduknya. Dalam prakteknya sering dijumpai membutuhkan benda sebagai perantara, sering juga disebut dengan relikui .
Tak jarang kisah akan itu muncul ke publik yang kemudian menginspirasi sebagian orang yang bekerja di industri hiburan sebagai materi dasar cerita. Seringnya dijumpai dalam produksi sebuah series atau film layar lebar.
Ini juga yang menginspirasi kembar Philippou, yaitu Danny dan Michael Philippou sebagai penulis dan sutradara. Untuk menulis cerita film yang berjudul Talk to Me. Sebuah film ber-genre horror supernatural yang mengangkat sebuah fenomena anak muda di Australia.
Sinopsis
Saat sekelompok anak muda membuat konten video teman-temannya yang kerasukan setan atau hantu melalui medium sebuah relikui tangan kanan yang menurut legenda merupakan tangan ahli sihir yang dipotong kemudian diawetkan. Dikatakan kemampuan sebagai ahli sihir tidak hilang meski hanya sebuah tangan saja.
Awalnya Hayley (Zoe Terakes) dan Joss (Chris Alosio) melakukannya untuk bersenang-senang dan bersenda gurau. Menikmati keseruan masa remaja dengan hal-hal yang menantang, menarik dan tidak biasa. Video yang keduanya upload menarik perhatian hingga membuat Jade (Alexandra Jensen) penasaran dan ingin mencoba.
Terlihat cukup menyeramkan, Jade kemudian mengurungkan niatnya. Mia (Sophie Wilde) sahabat baiknya yang sedari awal tidak nyaman dan merasa terasingi justru mengambil tantang itu dan mencobanya. Awalnya terlihat menyeramkan karena bisa langsung melihat arwah yang ingin diajak bicara.
Setelah melakukannya, Mia justru ketagihan dan ingin mencobanya lagi karena memiliki tujuan lain menyangkut sosok Rhea (Alexandria Steffensen), yaitu ibunya yang telah tiada. Hingga beberapa waktu setelahnya, permainan dilakukan di rumah Jade dan Riley (Joe Bird).
Seperti biasa, semua berjalan dengan baik saja, sampai tiba giliran Riley yang ingin mencoba. Jade dan yang lainnya telah melarang namun rasa penasaran membuat yang lainnya mengizinkan dengan syarat hanya selama 50 detik dari yang biasanya 90 detik.
Hantu yang telah mengetahui isi hati Mia mengubah wujud menjadi ibunya ketika giliran Riley. Ragu sempat terlihat dari raut wajah Riley, karena sudah kepalang tanggung ia melanjutkannya. Mia yang sadar bahwa itu adalah ibunya menahan Riley yang kerasukan hingga 2 menit.
Itu ternyata melanggar peraturan yang membuat Riley menjadi di bawah kontrol hantunya dan membuatnya menyakiti diri sendiri dengan membenturkan kepalanya ke meja. Itu membuat Riley harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Mia yang merasa bersalah tetapi penasaran dengan roh ibunya semakin terobsesi dengan relikui tangan dan ingin kembali mencoba untuk memanggil sang ibu. Hal itu terwujud, sayangnya itu adalah hantu dengan rasa dendam yang menyerupai ibunya.
Mia terus masuk ke dalam lubang hitam yang membuatnya terobsesi hingga pikiran mampu di pengaruhi para hantu. Itu membuatnya berbuat di luar nalar sampai membuat celaka orang disekitarnya. Bahkan ia ingin membunuh Riley demi melepaskan penderitaannya karena pengaruh para hantu jahat.
Di saat akhir, Mia masih memiliki kesadaran yang membuat hanya dirinya yang celaka bahkan tewas saat melompat ke jalan padat kendaraan yang lalu lalang dengan kecepatan tinggi.
Review
Talk to Me memang membawa horror sebagai genre utama yang diusung kedua penulisnya, Danny Philippou dan Bill Hinzman. Namun, film satu ini lebih menonjol pada turunan dari horror itu sendiri yaitu supernatural. Terlihat jump scare yang diciptakan filmnya bukan ketakutan karena hantu yang tiba-tiba muncul melainkan hal mengerikan dari karakter manusia yang bisa melakukan hal gila karena kerasukan hantunya.
Clue yang sudah diperlihatkan pada awal film, ketika seorang bernama Duckett (Sunny Johnson) yang bertingkah aneh di sebuah pesta. Duckett dengan mengerikan menusuk saudaranya Cole (Ari McCarthy) dengan pisau dilanjutkan dengan menusuk dirinya sendiri di bagian kepala hingga tewas. Terlihat di adegan tersebut Duckett seperti terpengaruh sesuatu yang membuatnya bertingkah aneh.
Bagai sebuah trigger untuk membuat penonton penasaran akan seperti apa cerita filmnya, karena sejak awal sudah dibuat kaget dan ngeri. Walau cerita dibalik relikui dalam film, seperti mitos yang infonya berasal dari mulut ke mulut saja. Tidak ada potongan gambar atau pun penjelasan yang logis dari seorang yang ahli.
Talk to Me akhirnya sama dengan film yang memang serupa, film dengan genre horror supernatural seringnya meninggalkan misteri yang tidak terpecahkan. Membiarkan untuk kemudian hari bisa menjadi kelanjutan dari filmnya untuk kemungkinan menjadi sebuah universe.
Walau premis filmnya cukup sederhana, begitu pun konflik yang juga tidak terlalu kompleks. Plot twist dalam ceritanya pun kurang dibuat greget. Karena plot twist yang dibuat penulisnya bisa sedikit ditebak, bukan menjadi sebuah teka-teki, sehingga bukan menjadi sebuah kejutan besar di penonton.
Namun, pengemasan dari Philippou bersaudara patut dapat apresiasi karena cukup untuk membuat filmnya menarik. Walau ambience dan cerita yang dibangun ada kemiripan pada film dengan genre atau konsep yang serupa.
Production company: Screen Australia, South Australian Film Corporation, Adelaide Film Festival Investment Fund
Distributor: Maslow Entertainment
Cast: Sophie Wilde (Mia), Alexandra Jensen (Jade), Joe Bird (Rylie), Miranda Otto (Sue), Otis Dhanji (Daniel), Zoe Terakes (Hayley), Chris Alosio (Joss), Alexandria Steffensen (Rhea), Marcus Johnson (Max), Ari McCarthy (Cole), Sunny Johnson (Duckett), etc
Director: Danny Philippou, Michael Philippou
Screenwriter: Danny Philippou, Bill Hinzman
Producers: Samantha Jennings, Kristina Ceyton
Duration: 1 hours 35 minutes