Review

Review: Radioactive, Kisah Ilmuwan Wanita Kontradiktif Peraih 2 Nobel

48
×

Review: Radioactive, Kisah Ilmuwan Wanita Kontradiktif Peraih 2 Nobel

Share this article

LASAK.iD – Di tengah maraknya film genre action dan superhero, ada satu film dengan menawarkan yang berbeda untuk jadi referensi tontonan. Film berjudul Radioactive ini adalah film biographical drama produksi Inggris, berdasarkan novel Radioactive: Marie & Pierre Curie: A Tale of Love and Fallout karya Lauren Redniss.

Radioactive berkisah tentang Maria Salomea Skłodowska atau yang dikenal dengan Marie Curie atau Madam Curie. Ilmuan wanita Perancis berdarah Polandia pertama yang menerima hadiah Nobel dan satu-satunya yang menerima Nobel dengan dua bidang berbeda, Fisika (1903) dan Kimia (1911).

Film ini menguraikan lebih jauh sosok Maria Salomea Skłodowska tentang dirinya sebagai ilmuwan perintis tentang radioactivity dan pengembang mesin X-ray yang digunakan dunia kesehatan hingga kini. Termasuk didalamnya penemuan senyawa polonium dan radium setelah pertemuannya dengan sang suami, Pierre Curie tahun 1894. Yang membawa keduanya meraih hadiah Nobel di 1903, juga Nobel keduanya di tahun 1911 di bidang Kimia. 

Pada sisi pribadinya, Marie Salomea Skłodowska Curie yang diperankan Rosamund Pike digambarkan dengan jelas sosok tangguh serta ilmuwan cerdas. Sebagai ilmuwan terlebih posisinya sebagai wanita membuat sikap dan kepribadian menjadi lebih keras kepala, bahkan terkesan congkak dengan menunjukan bahwa wanita pun bisa unggul diantara para ilmuwan pria.

Melalui sosok Marie Curie ini juga kita bisa melihat sisi humanity dari seorang ilmuwan yang dikenal dengan sikap kaku dan kutu bukunya. Ketika Maria Skłodowska menjadi bucin terhadap Pierre Curie (Sam Riley), seseorang yang se-frekuensi dengannya.

Sisi lain filmnya, Radioactive yang utamanya menawarkan kisah hidup Marie Curie, juga membuka tabir lainnya dari kemajuan ilmu pengetahuan. Ketika dalam perjalanan dari penemuan Marie dan Pierre Curie membawa dampak yang plus-minus.

Terurai jelas dalam beberapa scene yang menggambarkan masa depan setelahnya. Seperti radioterapi sinar eksternal di sebuah rumah sakit di Cleveland pada tahun 1956. Ada juga pemboman atom Hiroshima dan Nagasaki, uji bom nuklir di Nevada pada tahun 1961 dan bencana Chernobyl di 1986.

Efek yang juga dirasakan Marie Curie sebagai penemu. Dirinya diperlihatkan pada bagian ending filmnya dilarikan ke rumah sakit akibat anemia yang dideritanya. Di sini, sutradara Marjane Satrapi membuat sosok Marie Curie seolah ikut hidup pada setiap peristiwa tersebut untuk melihat plus-minus penemuannya yang dirasakan manusia setelahnya. Meski faktanya Marie Curie tidak mengalami peristiwa tersebut karena dirinya meninggal pada tahun 1934.

Beberapa peristiwa mengisyaratkan bahwa penemuan Marie Curie adalah hasil baik dari ilmu pengetahuan. Namun menjadi tidak baik ketika tujuannya tidak baik atau dari segi pemanfaatan berlebihan, yang akibatnya bisa menjadikannya bagai senjata pemusnah massal dalam bentuk senjata biologis atau senjata kimia.

Radioactive menjadi satu dari sekian banyak film yang membuat penontonnya untuk berpikir lebih. Pada akhirnya memang penonton mengerti akan maksud dan tujuan filmnya. Namun itu pun membutuhkan waktu yang lebih lama.

Ini karena plot maju-mundur yang cukup acak dihadirkan Marjane Satrapi untuk film Radioactive. Termasuk dengan istilah dalam ilmu Fisika dan Kimia yang banyak muncul. Penyajian visualisasi di beberapa bagian filmnya yang tidak biasa juga membuat sedikit kebingungan, yang sepertinya Marjane Satrapi memiliki pemikirannya sendiri dengan mencoba menyelam masuk dalam pemikiran seorang ilmuwan yang dikenal out of box, beda juga tidak biasa.

Satu contohnya ketika Marie Curie terbangun dari tidur dalam kesendirian sepeninggalan sang suami. Visualisasi dengan banyak efek yang memperlihatkan ribuan bintang membentuk ikatan kimia untuk menerjemahkan kerumitan seorang ilmuwan ketika berada di titik terendahnya.

Beberapa sumber lain juga cukup mengkritik keras karena Radioactive banyak menghilangkan beberapa nilai sejarah demi sebuah dramatisasi filmnya. Begitu juga dengan penggambaran karakter Marie Carie dan suaminya Pierre Carie pada bagian ketika dirinya tidak ada saat menerima Nobel pertama dan memilih tetap di rumah. Juga ketika keduanya memberikan kuliah untuk memperkenalkan temuan yang membawa mereka mendapatkan hadiah Nobel. Dan mengatakan ini menjadi sebuah analogi yang menyesatkan untuk penonton.

Secara keseluruhan, Radioactive yang lebih merujuk pada sisi petualangan dari Marie Curie tentang dirinya yang rumit, congkak dan kontradiktif di era baru, tetap bisa dinikmati sebagai tontonan. Apalagi untuk kalian yang memang seorang ilmuan atau sekedar penyuka ilmu pengetahuan. Film ini bisa menjadi pilihan untuk kalian nikmati dan akan tayang minggu ini di bioskop Indonesia.

Production company: Working Title Films, Shoebox Films
Distributor: StudioCanal
Cast: Rosamund Pike (Marie Curie), Sam Riley (Pierre Curie), Sian Brooke (Bronia Skłodowska), Simon Russell Beale (Gabriel Lippmann), Anya Taylor-Joy (Irene Curie), Cara Bossom (Eve Curie), Aneurin Barnard (Paul Langevin), Edward Davis (Frederic Joliot-Curie)
Director: Marjane Satrapi
Screenplay: Jack Thorne
Producers: Tim Bevan, Eric Fellner, Paul Webster
Duration: 1 hours 49 minutes