Review

Review: Losmen Melati, Teror Losmen Tua Karena Kutukan

172
×

Review: Losmen Melati, Teror Losmen Tua Karena Kutukan

Share this article

LASAK.iDLosmen Melati, judul film satu ini sebenarnya sempat menarik perhatian penikmat film di tanah air sejak akhir 2021. Saat itu, Losmen Melati diumumkan sebagai produksi serial pertama dari perusahaan hiburan asal Tiongkok, Catchplay yang bekerja sama dengan rumah produksi Infinite Studios.

Setelah menjalani proses produksi, tepat di bulan Juli Losmen Melati diumumkan akan tayang pada akhir tahun 2022. Namun, setelahnya justru sepi dari pemberitaan, baru di bulan Februari 2023 Catchplay dan Infinite Studios justru mengabarkan perilisan serial Losmen Melati dalam format layar lebar.

CEO Catchplay Group, Daphne Yang bahkan menyebutkan Losmen Melati sudah disiapkan menjadi sebuah universe. Ini disampaikan Daphne Yang saat hadir dimomen special screening bersama awak media, Selasa (14/3) lalu.

Menilik dari perilisan sebelumnya sebagai serial yang memiliki 10 episode, wajar ketika Losmen Melati menjadi universe dalam format film. Sutradara Mike Wiluan dan Billy Christian bagian dari Infinite Studios dan Catchplay akhirnya pun menjahit film utuhnya dengan materi yang sudah ada.

Tak heran untuk film pertamanya sangat terasa sekali menjadi film perkenalan terutama pada latar (karakter, cerita) filmnya. Itulah kenapa cukup dirasakan dalam membangun konflik sedikit berjalan perlahan. Ini memang yang biasa ditemui dalam sebuah produksi serial.

Baca juga: Losmen Melati Siap Tebar Horror Berbalut Thriller 16 Maret 2023

Penontonnya akan dibawa lebih dahulu menyelam ke dalam cerita melalui karakter dan cerita yang kemudian sebagai trigger episode-episode berikutnya. Penonton pun seperti diajak tebak-tebak buah manggis, jumlah film yang dirilis untuk menjadi universe dari Losmen Melati.

Ambience yang sama yang di bawa kedua sutradara dari serial ke dalam universe Losmen Melati yang akhirnya cukup dirasakan penonton.

Terlepas dari itu, film yang dibintangi Alexandra Gottardo (Madam Melati), Kiki Narendra (Kusno), Samuel Panjaitan (Golok) hingga Fandy Christian (Sigit) memberikan sebuah tontonan berbeda.

Dikatakan oleh Billy Christian, Losmen Melati ingin tampil sebagai film horror thriller yang berbeda dengan tidak terpaku dengan urband legend yang ada di masyarakat Indonesia. Yang lebih mengadaptasi pada selera film luar terutama hollywood.

Selain itu, Mike Wiluan dan Billy Christian melalui Losmen Melati ingin sekali lagi menciptakan karakter kuat seperti sosok Suzzanna yang populer di era 50-an hingga 90-an. Itulah alasan keduanya membuat sosok Madam Melati berbeda dari sosok antagonis dengan film genre yang sama.

Dibandingkan ditampilkan dengan wajah menakutkan, sutradara dan penulis lebih menekankan pada ranah gesture tubuh dan intonasi suara dengan tampilan layaknya manusia biasa. Itulah kesan menakutkan pada sosok Madam Melati lebih kepada supranatural.

Begitu pun yang terlihat pada ambience untuk set tempat dan gaya penceritaan yang cukup terasa seperti kebanyakan film hollywood, salah satunya seperti film Ready or Not (2019) dan serial televisi Supernatural (2005-2018).

Untuk menunjang hal tersebut, Losmen Melati yang melakukan proses syuting di dalam studio (Batam), melibatkan special effect dan CGI. Kecewa berat sebenarnya pun tidak, hanya menyayangkan unsur keduanya belum sepenuhnya terlihat smooth.

Namun, untuk make up untuk menegaskan karakter cukup mewakili terutama penggambaran Sumitra (Ena Pasaribu) dan Melati saat menjadi seorang Madam.

Sisi lain sebagai film dengan genre horror thriller, sebagaimana diketahui akan banyak menampilkan adegan berdarah, sadis dan jump scare. Kembali, di film Losmen Melati sebagai film produksi tanah air belum secara total menampilkan kesadisan dari sang antagonis filmnya.

Hal tersebut hanya terwakili dari cipratan darah yang mengenai karakter antagonis dan darah yang bersimbah ketika melakoni adegan. Rasa deg-degan dan merinding karena hal tersebut masih cukup terasa. Ditambah dengan akting yang berhasil dari para pemeran untuk karakter masing-masing.

Seperti juga film-film produksi luar yang memang sengaja diciptakan sebagai universe. Akan selalu ada post credits yang dimunculkan disela credit title sebagai trigger juga clue untuk film selanjutnya.

Menarik untuk ditunggu karena lebih banyak kemunculan dari aktor dan aktris kenamaan tanah air, sebut saja Shareefa Daanish, Kinaryosih, Dwi Sasono, Imelda Therinne, Putra Dinata dan banyak lagi.

Production company: Catchplay+, Infinite Studios
Distributor: Catchplay+
Cast: Alexandra Gottardo (Madam Melati), Kiki Narendra (Kusno), Samuel Panjaitan (Golok), Fandy Christian (Sigit), Ena Pasaribu (Sumitra), Dwi Sasono (Detective Fadil), etc
Director: Mike Wiluan, Billy Christian
Screenplay: Mike Wiluan
Producers: Mike Wiluan
Duration: 1 hours 32 minutes