LASAK,iD – Rumah produksi Starvision kembali merilis film terbaru bergenre horror setelah Bangku Kosong: Ujian Terakhir yang tayang awal Oktober 2023 lalu. Kali ini, untuk film berjudul Kultus Iblis bekerja sama dengan Focuslight Production.
Film yang mulai tayang di bioskop pada 2 November 2023 kembali menghadirkan Yasamin Jasem, salah satu aktor muda berbakat tanah air. Aktor 19 tahun itu memainkan karakter bernama Naya, yang adalah adik kembar dari Raka yang diperankan Fadi Alaydrus.
Sinopsis
Keduanya terjebak dalam lingkaran setan dari keluarga yang menyembah Iblis Bathi (Viki Maintrova). Di mulai saat Hamdan (Rukman Rosadi), Ayah mereka meninggal secara misterius. Bahkan jasadnya hilang diambil oleh sosok misterius dan menyeramkan di depan mata Naya dan Raka.
Saat itu, Raka menemukan sebuah foto yang bertuliskan alamat dari sebuah desa. Raka dan Naya kemudian pergi untuk mencari tahu yang terjadi di desa yang diketahui bernama Desa Rangu di Jawa Timur. Sesampainya di pintu desa, Naya sudah merasakan ada yang aneh akan Desa Rangu.
Setelah bertemu dengan Rajimah (Alit Aryani Willems) yang adalah nenek mereka. Jawaban yang diharapkan Raka dan Naya tidak sepenuhnya mereka dapatkan. Akhirnya Raka dan Naya memutuskan untuk menginap di rumah neneknya tersebut.
Dari sini keanehan mulai dirasakan oleh Naya melalui mimpi-mimpi yang seakan nyata ketika ia tersesat di sebuah goa gelap yang dipenuhi banyak tengkorak bayi. Puncak keanehan terjadi ketika Raka dan Naya memaksakan diri untuk mencari goa yang orang desa menyebut dengan nama Goa Bathi.
Di tengah pencarian keduanya terlibat cek-cok yang tiba-tiba membuat terpisah satu sama lain. Naya tetap berada di hutan sedangkan Raka justru dibawa ke goa yang sama dengan mimpi Naya . Naya yang panik terus mencari saudara kembarnya hingga malam hari.
Ia bahkan mencoba mendatangi kediaman Ayu (Delia Husein) untuk meminta pertolongan. Saat itu, Naya justru melihat pemandangan yang tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya. Ayu yang dikenalnya lemah lembut, terlihat sedang memotong bahkan mencincang daging dari seorang bayi.
Sontak hal itu membuat Naya tidak percaya dan memutuskan untuk segera pergi dari tempat Ayu. Setelahnya ia kembali ke dalam hutan sambil sesekali meneriakan nama saudaranya Raka. Naya yang tidak memperhatikan jalan, seketika terjatuh ke dalam sebuah lubang besar.
Terlihat sekali lubang tersebut dipergunakan untuk menjebak sesuatu. Naya yang pasrah tidak akan bisa keluar dari lubang itu, tiba-tiba ada tangan yang menjulur didekatnya yang ternyata adalah Sugeng (Debo Andryos). Setelah berhasil lolos, Sugeng mengatakan siapa pun yang hilang di Desa Rangu akan kembali kepada Mbok Rajimah.
Betul saja, sesaat dia sampai di rumah Mbok Rajimah, Naya mendapati Raka sudah duduk menikmati makan malam dengan lauk daging. Awalnya, Naya merasa biasa saja, namun tak lama kemudian Ayu datang untuk menghantarkan daging cincang pesanan Mbok Rajimah.
Seketika itu juga Naya tidak bisa menahan rasa mual, ia memutuskan untuk ke kamarnya dan memuntahkan semua makannya. Baru dikamar Naya memuntahkan semua makanannya. Naya yang merasa sudah tidak aman berada di Desa Rangu memutuskan untuk mengikuti saran dari Sugeng keluar dari desa itu.
Kejadian tak terduga membuatnya mengurungkan kembali untuk keluar dari Desa Rangu, ketika ia mendapati Mbok Rajimah melakukan hubungan terlarang antara nenek dan cucu. Hal yang membuat Naya semakin terpukul dan menyadari bahwa ada yang salah dengan nenek dan kalurga besar dari sang ayah.
Raka sudah dalam pengaruh Mbok Rajimah membuatnya susah untuk melepaskan diri. Akhirnya keduanya masih berada di Desa Rangu untuk mengikuti upacara ruwatan di Goa Bathi bersama warga desa lainnya. Tak terduga semua ternyata sudah dipersiapkan oleh Mbok Rajimah sejak lama.
Untuk memberikan persembahan kepada Iblis Bathi berupa tumbal nyawa dari saudara sedarah, yaitu Naya. Namun, Raka sendiri menjadi wadah baru untuk melayani Iblis Bathi sebagai keturunan dari keluarganya. Naya dan Raka yang pasrah tidak akan selamat nyatanya berhasil lolos dari Desa Rangu.
Saudara kembar ini bisa berhasil lolos karena benda yang dimiliki mereka sebagai warisan sang ayah. Yang ternyata sebuah penangkal ketika menghadapi Iblis Bathi, yang Naya kalungkan selama berada di Desa Rangu. Naya mengetahuinya dari Mbak Weton (Mian Tiara) yang ternyata masih Budeh dari Naya dan Raka.
Keduanya berhasil keluar dari Desa Rangu namun Raka yang sedari awal sudah menjadi wadah baru sudah dalam pengaruh dari Iblis Bathi. Membuatnya dengan tega membunuh saudara kembarnya sendiri Naya hingga tewas. Bahkan Raka dalam pengaruh Iblis Bathi tega membunuh teman-temennya.
Review
Kultus Iblis memiliki premis cerita yang sebenarnya cukup umum digunakan dalam banyak produksi film horror lainnya di tanah air. Secara garis besarnya mengarahkan latar cerita pada sisi pesugihan atau persekutuan. Bahkan hampir seluruhnya selalu berdasarkan kejadian yang terjadi di masyarakat.
Untuk film Kultus Iblis, penulis Ilya Aktop dan Ami Murti terinspirasi langsung ketika keduanya berkunjung ke sebuah daerah yang berada di Jawa Timur. Sebuah desa yang masih sangat kental dengan tradisi kuno dan berbau mistis. Sebuah poin untuk membedakan film Kultus Iblis dengan kebanyakan film horror.
Untuk menghantarkan cerita, Ilya Aktop dan Ami Murti melakukannya dari sudut pandang dua tokoh utamanya yang merupakan saudara kembar, yang diperankan Yasamin Jasem dan Fadi Alaydrus. Di sini sutradara Bobby Prasetyo berhasil mencari aktor yang memiliki kemiripan terlebih berbeda gender.
Sayangnya, Fadi Alaydrus yang memerankan karakter Raka belum sepenuhnya bisa menciptakan ikatan yang solid dengan lawan mainnya Yasamin Jasem sebagai Naya. Dengan kata lain, chemistry yang terjalin belum sepenuhnya 100 persen.
Mungkin Fadi Alaydrus masih dilanda grogi karena Kultus Iblis menjadi film pertamanya untuk genre horror dan pertama untuknya menjadi main role dalam produksi layar lebar. Fadi Alaydrus bahkan sempat mengatakan bahwa Yasamin salah satu aktor yang diinginkannya untuk bekerja sama.
Untuk Yasamin Jasem sendiri dalam film Kultus Iblis menunjukan kualitasnya sebagai aktor muda berbakat. Aktingnya cukup mencuri perhatian dan membuat sebuah kengerian dan ketakutan yang harusnya dirasakan penonton terdeliver dengan baik.
Di sisi lain, aktingnya di sejumlah judul film terutama genre horror menarik perhatian penikmat film. Pada akhirnya memiliki magnet tersendiri untuk penikmat film menonton setiap karyanya. Selain aktingnya pun menunjukan grafik peningkatan.
Hal ini sebenarnya dilakukan dengan baik juga pada karakter antagonis, yaitu Mbok Rajimah dan Ayu. Kemisteriusan dan rasa ngeri yang diberikan sebenarnya sampai ke penonton. Hanya saja, sedikit menurun jelang akhir filmnya, karakter yang terbentuk kembali pada antagonis yang pada dasarnya orang jahat.
Bukan juga sebuah anti klimaks pada kedua karakter, hanya cukup terlihat perubahan sejak awal ke akhir cerita filmnya. Padahal, penonton menunggu tatapan dan senyum penuh misteri yang ditunjukkan keduanya sejak awal film.
Selain itu, ada beberapa adegan yang membuat bertanya-tanya di penonton. Secara alur masih masuk akal tetapi proses antara adegan saat itu ke adegan selanjutnya seakan ada yang hilang. Entah oleh sutradara dibuat seperti itu atau ada pemotongan adegan karena terlalu panjang.
Salah satunya, adegan untuk bagian akhir filmnya, saat Naya dan Raka berhasil meninggalkan Goa Bathi. Di tengah pelarian mereka ternyata Iblis Bathi mengejar keduanya. Raka yang sudah terbujur lemah hanya berbaring di tanah.
Naya yang masih memiliki tenaga menyadari kehadiran dari Iblis Bathi. Ada momen keduanya bertatapan muka, tanpa penonton tahu apa yang terjadi setelahnya. Adegan justru berpindah keduanya sudah tertidur di gubuk di jalan menuju Desa Rangu. Gubuk yang sempat diperlihatkan ketika keduanya baru turun dari angkot.
Production company: Starvision, Focuslight
Distributor: Starvision
Cast: Yasamin Jasem (Naya), Fadi Alaydrus (Raka), Rukman Rosadi (Hamdan), Alit Aryani Willems (Rajimah), Yayu Unru (Pak RT), Mian Tiara (Mbak Weton), Debo Andryos (Sugeng), Delia Husein (Ayu), Emil Kusumo (Young Hamdan), Muhammad Kadavi (Pria Sumbing), Viki Maintrova (Bathi), Muthia Almashudi (Young Wulan), etc
Director: Bobby Prasetyo
Screenwriter: Ilya Aktop, Ami Murti
Producers: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia, Rio Indrawan
Duration: 1 hours 38 minutes