Review

Review: It Lives Inside, Teror Makhluk Mitologi Pemakan Jiwa

126
×

Review: It Lives Inside, Teror Makhluk Mitologi Pemakan Jiwa

Share this article

LASAK.iDIt Lives Inside menjadi film rilisan terbaru dari rumah produksi Neon dan QC Entertainment. Film bergenre drama horror thriller yang menceritakan kelompok minoritas orang-orang India yang berada di Amerika.

Menarik, saat melihat film  produksi hollywood mengutip sebuah history berbeda dari sebuah kebudayaan. Seperti yang terlihat dalam film It Lives Inside, awalnya sebuah dongeng yang diceritakan pengasuh menjadi nyata mengenai sosok bernama Pishach.

Ini merupakan makhluk mitologi yang kental dengan masyarakat Hindu di India dan Hindu-Buddha di Thailand. Berbagai sumber memiliki satu garis lurus yang sama mengenai Pishach sebagai sosok jahat di masa lalu. Dikatakan sebagai makhluk yang bisa mengubah atau mengambil bentuk apa pun sesuka hati.

Ini yang sepertinya mendasari Bishal Dutta dan Ashish Mehta sebagai penulis menggambarkan Pishach sesuai imajinasi keduanya. Hanya saja, jika merujuk pada history makhluk mitologi yang digambarkan oleh kedua penulis lebih mendekati alien atau monster modern.

Sebagai penonton ingin tetap merasakan sisi tradisi atau digambarkan dengan rasa lampau, bukan secara utuh mengikuti filmnya yang memang hadir di era modern. Melihat kembali bahwa film It Lives Inside mengutip sebuah history atau mitos yang turun temurun melekat pada sebuah budaya.

Mungkin bisa juga sesekali diberikan gambaran akan asal muasal dari Pishach yang cukup lekat pada budaya Hindu di India. Terutama alasan kenapa tiba-tiba Pishach bisa hadir di Amerika yang sepertinya dibawa oleh keluarga India yang digambarkan mati terbakar di awal film dan muncul di beberapa dialog karakter filmnya.

Visual hingga sinemotografi yang berfokus pada Pishach dalam It Lives Inside membawa penonton bernostalgia akan beberapa judul film di waktu kebelakang. Bishal Dutta dan Ashish Mehta seakan mengambil inspirasi cukup besar pada film berjudul Alien dan Predator.

Pada film Alien mengambil inspirasi untuk memvisualisasikan bentuk dari Pishach. Sedangkan, film Predator yang mengambil sisi sinematografi untuk adegan Pishach yang secara tiba-tiba bisa menghilang. Untuk kemuculan Pishach dari kegelapan dan yang terlihat hanya siluet jelas inspirasi dari kedua film tersebut.

Hal wajar sebenarnya yang dilakukan oleh Bishal Dutta dan Ashish Mehta sebagai penulis dalam berimajinasi, namun terlalu banyak menghilangkan sisi tradisional yang sebenarnya lebih menguatkan secara cerita maupun visual filmnya.

Jump scare filmnya tidak juga kurang dan tidak juga berlebihan, lebih kepada rasa cukup. Walau hal tersebut lebih dominan hadir dari mimik dan gesture pada karakternya, bukan perubahan adegan yang membuat terkejut karena kemuculan Pishach.

Hal ini karena sejak awal sosok Pishach selalu dibuat invisible, hanya sesekali dimunculkan siluetnya ketika mengejar targetnya. Cara cukup jitu untuk membuat kemisteriusan dan penasaran juga di penonton.

Sinopsis

It Lives Inside mengisahkan seorang remaja bernama Samidha atau Sam (Megan Suri) yang terseret dalam permasalahan yang menimpa dua remaja India lainnya bernama Karan (Siddhartha Minhas) dan Tamira (Mohana Krishnan) yang terbelenggu oleh mahkluk tak kasar mata yang diketahui bernama Pishach.

Pishach dikenal sebagai makhluk mitologi hindu di India yang mampu merasuki manusia dan secara perlahan memakan energi, mengubah pemikiran hingga membuat menderita berbagai penyakit dan kelainan seperti kegilaan.

Ini yang terjadi dengan Karan dan Tamira, namun nahasnya Karan harus kehilangan nyawa dengan keadaan seluruh tubuhnya terbakar. Konsekuensi yang didapatkan Karan demi mengurung kembali Pishach ke dalam media seperti toples sebagai wadah bersemayam.

Tamira yang penasaran dan tidak percaya dengan berita yang beredar akan kematian Karan memutuskan pergi ke rumah Karan. Di sana, ia tak sengaja menemukan toples kaca tergeletak. Tamira segera menyadari apa yang berada di dalam toples sangatlah berbahaya karena sebuah buku yang tergeletak tak jauh dari toples.

Tamira seiring berjalannya waktu merasa tidak sanggup menanggungnya sendirian. Kemudian menemui Sam untuk membantunya menjaga toples tersebut. Sam yang terbawa dengan gosip disekitarnya tersulut dengan mengatakan Tamira sebagai orang gila.

Membuatnya tanpa sengaja menepis tangan Tamira hingga membuat toples yang ada digenggamannya terjatuh. Tindakan yang tak terduga hingga membuat toplesnya pecah berkeping-keping. Akibat kejadian itu, Sam tanpa disadari telah melepaskan mahkluk berbahaya.

Kejadian yang menjadi titik awal dari rentetan teror yang menimpa Tamira, Sam dan semua orang-orang yang dekat denganya. Sampai merenggut satu nyawa lagi seorang remaja bernama Russ (Gage Marsh) karena luka koyakan dan gigitan yang cukup dalam pada bagian leher.

Sam yang menyaksikannya secara langsung membawa trauma terdalam untuknya. Untuk memastikan ia sampai meminta bantuan kepada guru di sekolahnya bernama Joyce (Betty Gabriel). Rasa peduli pada anak didiknya justru membawa teror hingga membuatnya nyaris merenggang nyawa.

Namun, Joyce berhasil selamat karena Sam dan ibunya yang bernama Poorna (Neeru Bajwa) yang membacakan sebuah doa dalam bahas hindi untuk mengurung kembali Pishach. Sebelumnya, Sam dan Ibunya selalu tidak akur karena berbeda cara pandang.

Namun, Sam tetap kembali kepada sang Ibu ketika menemui sebuah kesulitan. Sekaligus dimanfaatkan Sam untuk bertanya seputar Pishach yang ternyata mahkluk nyata seperti yang selalu diceritakan para pengasuh. Poorna yang mengetahui kesulitan yang sebenarnya dirasakan Sam, kemudian menyarankan memberikan sebuah persembahan semacam sajen berbagai makanan.

Saat itulah Sam menyadari sesuatu dari buku yang ditinggalkan Karan, itulah alasan Joyce berhasil selamat. Fakta lain yang didapatkan Sam dalam catatan itu adalah waktu yang dibutuhkan Pishach untuk melenyapkan korbannya, yaitu 7 hari.

Sam pun menyadari di mana keberadaan Tamira disekap Pishach melalui gambaran yang sebelumnya didapatkan melalui sebuah mimpi. Kenapa Sam harus mencari Tamira, karena sesaat setelah ia memecahkan toples akan keberadaan Pishach, ternyata berimbas fatal kepada Tamira yang membuatnya diculik mahkluk itu.

Setelah berhasil menemui keberadaan Tamira, dengan segera Sam membaca mantra untuk kembali mengurung Pishach ke sebuah wadah toples. Pishach yang terlalu kuat membuat Sam kewalahan, Tamira dengan sisa tenaganya membantu untuk membacakan mantra tersebut.

Kembali, Sam menyadari sebuah gambar yang menjelaskan tentang Pishach. Bahwa wadah terbaik untuk mengurung Pishach adalah manusia. Itulah yang membuat Sam secara tidak langsung mengorbankan dirinya untuk mengurung Pishach untuk melindungi semua orang yang disayanginya.

Production company: Neon, QC Entertainment, Brightlight Pictures
Distributor: Neon
Cast: Megan Suri (Sam/Samidha), Neeru Bajwa (Poorna), Mohana Krishnan (Tamira), Betty Gabriel (Joyce), Vik Sahay (Inesh), Gage Marsh (Russ), Jamie Ives (Older White Neighbor), Siddhartha Minhas (Karan), Saisha Muni (Young Tamira), Paige Shaw (Girl #2), Sangeeta Wylie (Radha), Jenaya Ross (The Pishach), etc
Director: Bishal Dutta
Screenwriter: Bishal Dutta, Ashish Mehta
Producers: Raymond Mansfield, Sean McKittrick
Duration1 hours 39 minutes