Review

Review: Candyman, Urban Legend Yang Kembali Setelah 27 Tahun

53
×

Review: Candyman, Urban Legend Yang Kembali Setelah 27 Tahun

Share this article

LASAK.iD – Deretan film yang tayang di bulan Oktober selalu identik dengan genre seperti horror hingga thriller yang berikan sensasi creepy. Alasannya karena satu hari tepatnya tanggal 31 Oktober, dikenal dengan perayaan halloween di berbagai negara di dunia. Perayaan tahunan yang lekat dengan pesta kostum dan permen.

Satu film yang ikut merayakan bulannya halloween hadir dari judul Candyman. Ini merupakan film horror-slasher yang menjadi sekuel dari film terdahulunya di tahun 1992 dengan judul sama. Karena sebuah sekuel tentu Candyman merupakan cerita lanjutan, yang kali ini mengambil sudut pandang dari karakter Anthony McCoy.

Sosok balita yang berhasil diselamatkan oleh Helen Lyle dari kejadian pembakaran oleh Candyman di Cabrini-Green tahun 90-an. Keterkaitan yang membawa bencana lanjutan untuk Anthony McCoy di masa sekarang atau 27 tahun setelahnya. Sebuah urban legend yang kembali terulang di masa modern.

Pembaharuan di beberapa sisi memang terlihat. Salah satunya pada teknologi produksi untuk memberikan tampilan yang lebih realitis melalui sinematografi dan efek khusus yang modern dan kekinian. Benang merah dari film sebelumnya di tahun 1992 tetap ada, namun kini melalui kelanjutan kisah Anthony McCoy kecil ke dewasa.

Untuk mengingatkan kembali film pertamanya di tahun 1992, Nia DaCosta yang kini menunggangi kursi sutradara mengingatkan kembali penonton melalui gambaran kisah awal tentang Candyman yang akhirnya menjadi urban legend.

Menariknya Nia DaCosta melakukan dengan gaya berbeda yaitu pertunjukan seperti wayang. Penyajian yang cukup menarik dari kebanyakan film yang selalu menggunakan adegan nyata. Miliki konsep berbeda, nyatanya tidak mengurangi isi pesan yang ingin disampaikan. Namun tetap ada sesuatu yang kurang sehingga sedikit kehilangan rasa gregetnya.

Pada Candyman 2021, penonton juga dibawa ke penyajian cerita dengan pola yang sama dari 3 film sebelumnya di tahun 1992, 1995 dan 1999. Dimana Candyman yang telah menjadi urban legend ingin selalu diingat dengan cara memanggil namanya didepan cermin sebanyak 5x.

Perbedaan yang cukup terlihat adalah hubungan Candyman dengan karakter utama filmnya. Jika pada 3 film pertamanya, keterkaitan Candyman dengan karakter utamanya adalah hubungan darah. Namun pada filmnya kini, hubungan Candyman lebih kepada minoritas yang tertindas. Dimana Candyman yang aslinya bernama Daniel Robitaille adalah orang kulit hitam yang dibunuh karena mencintai wanita kulit putih.

Hal sama dengan Anthony McCoy dewasa yang mendapat perlakuan tidak baik dari rekan kerjanya di galeri lukis yang semuanya adalah orang berkulit putih. Selain dari kejadian 27 tahun lalu, dimana yang sepertinya Anthony kecil sudah dipersiapkan untuk menjadi Candyman ketika dewasa.

Pada Candyman 2021, ceritanya pun lebih diperluas lagi. Tak sekedar pemanis yang menjadi ciri khas dari Candyman, lebah kini diceritakan dengan lebih luas. Anthony McCoy dewasa yang sepertinya dipersiapkan menjadi Candyman merupakan sarang.

Melihat dari film sebelumnya di tahun 1995 dan 1999, Candyman selalu binasa karena memiliki kelamahan. Sehingga memanfaatkan tubuh manusia bisa membuatnya tetap hidup terus menerus sebagai urban legend.

Hal lain dari film ini yang tim Lasak suka adalah sinematografi di beberapa scene yang menyajikan landscape gedung dan bangunan lainnya yang cukup menarik. Seperti sudah diatur sedemikian rupa yang tak sekedar sebuah footage tetapi juga bagian dari filmnya.

Begitu juga adegan-adegan yang digambarkan seperti refleksi dari kaca khususnya pada adegan Candyman membunuh orang yang memanggil namanya 5x dengan menghadap cermin. Sesuatu yang berbeda pula dari film terdahulunya yang lebih memperlihatkan secara jelas.

Jadi, untuk kalian yang ingin menonton dengan sensasi creepy lainnya di bulan Oktober ini, Candyman bisa masuk daftar tontonan kalian. Film Candyman ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Oktober 2021.

 

Production company: Metro Goldwyn Mayer, Bron Creative, Monkeypaw Production
Distributor: Universal Pictures
Cast: Yahya Abdul-Mateen II (Anthony McCoy),Tenoyah Parris (Brianna Cartwright), Nathan Stewart-Jarrett (Troy Cartwright), Colman Domingo (William Burke), Kyle Kaminsky (Grady Greenberg), Vanessa Williams (Anne-Marie McCoy)
Director: Nia DaCosta
Screenplay: Jordan Peele, Win Rosenfeld, Nia DaCosta
Producers: Jordan Peele, Win Rosenfeld, Ian Cooper
Duration: 1 hours 31 minutes