ReviewCinema

Review: Bob Marley: One Love, Musik, Keluarga, Perdamaian dan Jamaika

195
×

Review: Bob Marley: One Love, Musik, Keluarga, Perdamaian dan Jamaika

Share this article

Bob Marley yang lahir dengan nama Robert Nesta Marley OM menjadi tokoh sentral dalam sejarah dunia akan musik raggae yang dimulai pada era 1970-an.

LASAK.iDRastafari hingga Uye, kata yang menciri khaskan mereka penggemar fanatik musik reggae atau penggemar dari pelopor musik itu sendiri, Robert Nesta Marley OM atau yang dikenal dengan nama Bob Marley. Musik reggae maupun Bob Marley menjadi simbol bahkan identitas tersendiri untuk negara Jamaika sejak awal tahun 1960-an.

Reggae merupakan jenis musik yang sebenarnya berakar dari musik tradisional Jamaika itu sendiri bernama Mento yang muncul pertama kali di era 1940-an hingga 1950-an. Mento sempat tergeser dengan hadirnya musik yang dibawa dunia barat. Musik ini kembali menggema di akhir dekade 1960-an dengan wajah baru yang hingga kini dikenal luas oleh dunia sebagai aliran musik reggae.

Bob Marley yang tercatat membawa musik ini hingga ke seluruh belahan dunia, dengan rangkaian lirik yang mengisyaratkan sebuah keresahan untuk sebenarnya mengajak dalam sebuah semangat, kebahagian, kedamaian dan persatuan. Kebanyakan lirik yang tercipta pengalaman langsung sang maestro dari perang saudara yang pecah di Jamaika pada awal 1960-an.

Reggae dengan keistimewaannya membawa sejarah tersendiri untuk Bob Marley, band-nya Bob Marley and The Wailers dan Jamaika ke penjuru dunia. Perjalanan sejarah yang tergambarkan dalam sajian audio visual berjudul Bob Marley: One Love. Persembahan film biopik dari sutradara Reinaldo Marcus Green berdasarkan cerita yang ditulis Terence Wintez dan Frank E. Flowers.

Bob Marley: One Love menjadi kisah perjalanan dari Bob Marley dengan musik reggae yang membawa sajian lirik yang revolusioner untuk akhirnya dicintai oleh publik dunia. Gambaran nyata yang mengambil rangkaian peristiwa yang terjadi di akhir era 1970-an, tepatnya pada tahun 1976 hingga tahun 1978.

Pencapaian yang membuat Bob Marley dan musik reggae menjalani rangkaian tur berkeliling eropa, amerika hingga afrika. Melalui pencapaian album studio dari Bob Marley and The Wailers bertajuk Exodus, yang menempatkan sebagai album terlaris kala itu.

Penulis cerita filmnya terlihat membagi dua sisi dalam menggambarkan sebuah pencapaian dari Bob Marley dengan musik reggae yang menjadi identitasnya. Secara generalnya, gambaran pencapaian dari penjualan album dan tur keliling dunia. Sisi lain menitikberatkan pada sebuah ambisi besar dari Bob Marley dengan musik reggae-nya.

Ambisi dalam menciptakan perdamaian, kesatuan dan kebahagiaan dunia terutama untuk negaranya Jamaica yang terjebak dalam lingkaran panas politik dari dua kubu yang berkuasa. Tergambar sebagai alasan Bob Marley bersama Bob Marley and The Wailers menyelenggarakan sebuah konser perdamaian di Jamaika dengan tajuk The One Love Peace.

Bob Marley dengan pengaruhnya yang besar terhadap negaranya Jamaika mampu menyatukan dua kubu berseteru karena politik. Peristiwa yang menyebabkan perang saudara dan banyak kematian dari pendukung masing-masing serta warga sipil di Jamaika dalam konser tersebut.

Secara alur cerita apalagi penggemar fanatik dari Bob Marley sangat menikmati yang ditawarkan. Ditambah dengan deretan lagu yang menjadi latar untuk mewakili dari banyak bagian adegan filmnya. Sekaligus membuat seluruh tubuh penonton secara otomatis akan bergoyang dan tentunya ikut bernyanyi.

Tapi jika dikatakan memiliki kekuatan dalam cerita sebenarnya pun tidak 100 persen. Jelas sekali film ini masih dibatas bermain aman dalam penceritaan. Bob Marley: One Love pada akhirnya memberi kesan sebagai pemindahan dari materi asli untuk diceritakan kembali ke dalam produksi audio visual.

Film tribute dan penghormatan kepada sang legenda dan penggemar karena tak bisa dipungkiri, Bob Marley seperti nama besar lainnya dalam sejarah musik yang nama dan karyanya masih hidup meski sosoknya sudah tiada. Tak sedikit yang terinspirasi dari mereka untuk berkarya dan bermusik.

Namun, perlu dapat apresiasi besar atas lakon yang ditampilkan Kingsley Ben-Adir untuk perannya sebagai sosok Bob Marley. Cukup banyak keidentikan yang tersampaikan yang mengingatkan kembali penggemar pada sosok sang legenda reggae. Hanya sedikit salah fokus dengan rambut gimbal yang dikenakan sang aktor karena terlihat terlalu rapi yang mengindikasikan sekali bahwa itu adalah wig.

Production company: Plan B Entertainment, State Street Pictures, Tuff Gong Pictures
Distributor: Paramount Pictures
Cast: Kingsley Ben-Adir (Bob Marley), Lashana Lynch (Rita Marley), James Norton (Chris Blackwell), Tosin Cole (Tyrone Downie), Aston Barrett Jr. (Aston Barrett), Anthony Welsh (Don Taylor), Sevana (Judy Mowatt), Hector Lewis (Carlton Barrett), Michael Gandolfini (Howard Bloom), Nadine Marshall (Cedella Marley Booker), etc
Director: Reinaldo Marcus Green
Screenwriter: Terence Winter, Frank Ewen Flowers Jr., Zachary Jones Baylin, Reinaldo Marcus Green
Producers: Robert Teitel, Dede Gardner, Jeremy Kleiner, Ziggy Marley, Rita Marley, Cedella Marley
Duration1 hours 44 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
AeroSlim Weight loss cost

Ive read several just right stuff here Certainly price bookmarking for revisiting I wonder how a lot effort you place to create this kind of great informative website

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x