ReviewCinema

Review: Bad Boys: Ride or Die, Keluarga, Rekan Kerja dan Rasa Bersalah

1080
×

Review: Bad Boys: Ride or Die, Keluarga, Rekan Kerja dan Rasa Bersalah

Share this article

Bad Boys merupakan franchise tentang aksi duo kepolisian yang Mike Lowrey dan Marcus Burnett.

LASAK.iD – Duo Mike Lowrey dan Marcus Burnett sebagai satuan kepolisian Miami (MPD) dalam film Bad Boys memang selalu menyuguhkan cerita dan aksi yang ditunggu penggemar. Di mulai pada 1995, keduanya telah menyita pecinta film di seluruh dunia.

Di bawah komando Michael Bay, sekuel dari aksi Mike dan Marcus, yaitu Bad Boys II kemudian berlanjut pada 2003. Seperti banyak film serupa, penikmat film hingga penggemar mungkin berpikir filmnya akan selesai di sekuel-nya.

Ternyata keduanya kembali beraksi di tahun 2020 atau setelah 17 tahun dengan film ketiganya yang berjudul Bad Boys for Life. Untuk trilogi kali ini, Adil El Arbi and Bilall Fallah atau yang dikenal dengan Adil dan Bilall mengambil posisi sutradara.

Keduanya kemudian banyak melakukan pembaharuan juga peningkatan di berbagai aspek filmnya untuk universe Bad Boys. Terlihat pada aksi keduanya karena juga cerita yang lebih menantang. Hal yang cukup menyita perhatian dari sisi sinematografi filmnya.

Hal ini tentu dimaksudkan untuk memberikan experience yang lebih juga berbeda. Meski banyak hal yang menjadi kekhasan dari filmnya, baik itu adegan maupun pengkarakteran tetap dipertahankan. Terkait ini, penggemar dari universe Bad Boys sebenarnya bisa menyadarinya.

Cerita dan aksi

Adil dan Bilall melalui penulis Peter Craig dan Joe Carnahan untuk film ketiganya serta Chris Bremner, Will Beall juga George Ballo di film terbaru (film ke-4) membuat aksi dari Mike dan Marcus memiliki level yang terus meningkat.

Tergambarkan dengan para villain yang semakin terstruktur secara organisasi, teknologi dan cara mereka bekerja sebagai penjahat. Bad Boys seakan menjadi arena permainan seperti video game oleh Adil dan Bilall, dengan tingkat kesulitan yang terus meningkat dan berbeda untuk setiap levelnya.

Tentu sesuatu yang juga harus dilakukan dalam sebuah film franchise seperti Bad Boys. Untuk memberikan kesan bahwa filmnya tidak hanya berjalan di tempat tanpa ada hal baru. Meski dari pengembangan konflik yang tercipta sebelumnya ada saling keterkaitan satu sama lain.

Namun, pengkarakteran yang sudah terbentuk sejak awal tegas dipertahankan. Ini karena menjadi yang paling ditunggu oleh penikmat film dari franchise Bad Boys, perubahan hanya pada konflik yang dihadapi masing-masing karakter.

Misalnya, tingkah absurd dan konyol dari Marcus dan di saat bersamaan akan ada partner abadinya, Mike sebagai orang yang meluruskan itu. Atau tingkah konyol keduanya saat seharusnya menjadi momen serius seperti baku tembak dengan para penjahat yang sebenarnya itulah komedi dari filmnya yang juga wajib ada dalam filmnya.

Hal positif dari era baru yang diberikan oleh Adil dan Bilall. Namun, untuk banyak penonton apa yang tersaji dari era duo sutradara ini memiliki konsep bahkan rasa seperti menikmati franchise dari beberapa judul lainnya.

Salah satu yang cukup dirasakan memiliki kemiripan akan hal itu pada franchise Fast & Furious. Sejak era Fast & Furious 6, pola peningkatan dalam hal konflik, penjahat dan baku tembak cukup intens. Sekaligus mempererat ikatan ke semua anggota atau partnership mereka sebagai keluarga.

Ini yang cukup dirasakan dari dua film terbaru dari Bad Boys. Sebenarnya, film aksi pada umumnya akan melakukan yang sama, namun ada yang ditemukan memiliki rasanya sendiri tetapi ada yang memiliki rasa mirip dengan film lainnya.

Namun, yang dilakukan Adil dan Bilall bersama tim produksi cukup berhasil membuat penonton menikmatinya tanpa juga mempermasalahkan kesamaan rasa dengan beberapa film franchise lainnya.

Sinematografi yang intens

Hal lain yang mungkin cukup diperhatikan oleh sebagian besar penikmat film terutama untuk dua film terakhir adalah sinematografi. Dikatakan sebelumnya, Adil dan Bilall menjadikan film ini sebagai arena bermain dengan menciptakan dunia game mereka sendiri.

Ini banyak digunakan pada adegan aksi dari filmnya. Eksekusi adegan aksi, seperti fight dengan tangan kosong atau gunakan senjata sebenarnya sama dengan kebanyakan film genre serupa. Keduanya melakukan pada sinematografi dengan bermain di area camera movement.

Pada film pertama, duo sutradara ini melakukannya namun tidak se-intens di film terbaru, seakan keduanya bereksperimen untuk melihat tanggapan dari penikmat film. Pada akhirnya melakukannya 100 persen di film keduanya. Sinematografi yang dimaksud pun lebih merujuk pada camera movement yang spesifikasi untuk adegan aksi.

Adil dan Bilall cukup sering menggunakan teknik POV (point of view) dan pan & tilt dengan melakukan beragam sudut (90⁰, 180⁰ dan 360⁰). Ini memberikan sensasi berbeda serta dramatis untuk menikmati adegan fight. Ini sekaligus menandakan era masing-masing sutradara dengan perbedaan gaya yang cukup signifikan. Namun, keberlanjutan kepada duo Adil dan Bilall tetap mempertahankan rasa dari sutradara yang pertama, Michael Bay.

Sinopsis

Bad Boys: Ride or Die membawa aksi terbaru dari Mike Lowrey dan Marcus Burnett sebagai kepolisian Miami. Kali ini, keduanya terjebak dalam lingkaran kejahatan di dalam kepolisian yang terhubung dengan kartel dalam bisnis narkoba.

Kapten Howard yang sebelumnya mati tertembak oleh Armando, anak dari Mike yang menjadi bagian dari kartel dituduh sebagai pengkhianat sebagai polisi yang bekerja sama dengan kartel.

Mike dan Marcus percaya sepenuhnya dengan Kapten Howard membantah tuduhan tersebut dengan mencari kebenaran dengan gaya mereka. Keduanya bergerak dengan segelintir orang terpercaya, Kapten Rita, Kelly, Dorn juga Armando.

Yang sebelumnya sempat untuk dipindahkan ke rumah perlindungan di Miami, namun pesawat yang membawa mereka bersama Mike dan Marcus dibajak oleh McGrath. Pada akhirnya membuat Mike dan Marcus kembali sebagai buronan bersama dengan Armando. Itulah kenapa mereka bergerak sendiri dengan bantuan orang terpercaya.

Keyakinan kuat keduanya diperkuat dengan video peninggalan Kapten Howard yang selama ini menyelidiki secara diam-diam ke dalam kepolisian. Ia ternyata telah lama mencurigai pengkhianatan tersebut. Itulah alasan yang akhirnya membuat Kapten Howard terbunuh.

Petunjuk video lainnya semakin meruncingkan pencarian hingga didapati beberapa nama, yaitu Lockwood, kekasih dari Kapten Rita dan mantan tentara Amerika terlatih bernama McGrath yang sempat dikenali oleh Armando.

Saat mencoba untuk menangkap keduanya, mereka sedikit kecolongan lebih dulu. Keluarga masing-masing mendapat kunjungan dari kelompok kartel yang dipimpin McGrath. Keluarga Marcus selamat tanpa luka karena tanpa diduga menantu laki-lakinya, Reggie memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Namun, sayang Christine, istri dari Mike juga  Callie, cucu dari mendiang Kapten Howard tertangkap untuk dijadikan sandera pertukaran antara keduanya dengan Armando. Mike yang tidak ingin kehilangan orang-orang terdekatnya lagi, menyusun rencana bersama dengan yang lainnya di tempat tersembunyi di tengah hutan dan danau.

Mike yang memiliki gangguan serangan panik karena rasa traumanya membuat rencana beralih ke rencana B. Di sinilah saling jual beli serangan antara kelompok McGrant dengan Mike dan Marcus terjadi. Hingga akhirnya satu per satu tumbang, termasuk Lockwood yang harus menjadi santapan buaya putih besar.

Armando yang diperintahkan Mike untuk menyelamatkan Callie sempat mendapatkan luka serius namun berhasil melakukannya. Sedangkan Mike sempat dihadapkan dengan pilihan sulit antara Marcus atau istrinya Christine. Tak ingin kehilangan siapa pun lagu, Mike kembali menggunakan cara lama dengan menembak Marcus untuk mengalihkan perhatian McGrant, yang kemudian dimanfaatkan untuk menembaknya dengan cukup brutal.

Di sisi lain tempat tersebut, Armando yang terpojok, nyaris saja ditembak oleh Judy karena rasa dendamnya. Namun, niatnya diurungkan karena Armando menyelamatkan anaknya, Callie yang mungkin saja bisa terbunuh.

Nama Kapten Howard akhirnya kembali bersih dan Mike tidak perlu lagi kehilangan orang-orang terdekat seperti yang ditakutkannya setelah kejadian tertembaknya Kapten Howard.

Production company: Columbia Pictures, Don Simpson/Jerry Bruckheimer Films, Westbrook Studios, 2.0 Entertainment
Distributor: Sony Pictures Releasing
Cast: Will Smith (Mike Lowrey), Martin Lawrence (Marcus Burnett), Vanessa Hudgens (Kelly), Alexander Ludwig (Dorn), Paola Núñez (Captain Rita Secada), Eric Dane (James McGrath), Ioan Gruffudd (Lockwood), Jacob Scipio (Armando Aretas), Melanie Liburd (Christine), Tasha Smith (Theresa Burnett), Joe Pantoliano (Captain Conrad Howard), Rhea Seehorn (US Marshall Agent Judy Howard), Dennis Greene (Reggie McDonald), Quinn Hemphill (Callie Howard), John Salley (Fletcher),;etc
Director: Adil & Bilall
Screenwriter: Chris Bremner, Will Beall
Producers: Jerry Bruckheimer, Will Smith, Chad Oman, Doug Belgrad
Duration: 1 hours 55 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x