Review

Review A Quiet Place Part II: Babak Baru Dari Keluarga Abbott

150
×

Review A Quiet Place Part II: Babak Baru Dari Keluarga Abbott

Share this article
photo by Paramount Pictures

Silence is not enough

LASAK.iD – Mahkluk misterius berlanjut menebar teror dalam A Quiet Place Part II. Layaknya sebuah video game, perjuangan bertahan hidup dalam keheningan keluarga Abbott memasuki babak baru. Kehilangan Lee (John Krasinski) dan Beau Abbott (Wade Woodward), membuat Evelyn (Emily Blunt), Regan (Millicent Simmonds), Marcus (Noah Jupe) dan bayi mungilnya harus berpikir keras untuk bisa bertahan hidup.

Tak ada yang tersisa di tempat tinggal mereka, Evelyn dan ketiga anaknya memutuskan melakukan pilihan berat. Sebuah petualangan baru dengan keluar dari jalur pasir yang beresiko namun terpaksa dipilih untuk mencari kemungkinan masih adanya tempat aman dan kaum mereka yang selamat. Harapan masih adanya masa depan untuk kaum di bumi.

Alur A Quiet Place Part II

A Quiet Place II hadir dengan berbeda. Diawal penonton diajak mundur di hari kemunculan mahkluk mengerikan pertama kali di bumi untuk menebar teror dan kekacauan. Digambarkan penduduk kota lakukan kegiatan seperti biasanya. Namun sejenak wajah penasaran sekaligus khawatir tersirat ketika melihat benda asing seperti kembang api besar terbakar di langit bumi.

Hitungan per sekian detik kekhawatiran berubah menjadi kekacauan yang mencekam. Seisi kota kocar-kacir menyelamatkan diri namun tak banyak yang selamat. Terlihat hanya menyisakan keluarga Abbott. Flashback yang digambarkan John Krasinski diawal menjadi penanda bab awal dari film.

Berlanjut ke masa sekarang atau hari ke 474 sejak peristiwa terjadi sebagai bab dua. Babak baru keluarga Abbott untuk mencari peluang dengan keluar dari jalur pasir. Dan berakhir di sebuah bangunan bekas pabrik baja. Dimana mereka bertemu kembali dengan kawan lama bernama Emmett (Cillian Murphy).

Jauh dari rasa aman, Regan dengan keterbatasan sebagai anak tuli mampu memecahkan kode dalam lagu yang tersiar melalui siaran radio. Yang membuat keyakinan Regan semakin kuat akan adanya tempat aman jauh di sebuah pulau di tengah lautan.

Bab tiga ditandai dengan sikap dewasa dari Regan dan Marcus. Bagi Regan anak tertua di keluarganya tentu memiliki tanggung jawab sepeninggalan sang ayah untuk menjaga keselamatan ibu dan kedua adiknya. Dengan mengambil keputusan berani untuk berkelana seorang diri menelusuri jalanan kereta untuk mencapai lautan.

Dalam perjalanannya Regan yang hampir terbunuh mahkluk menyeramkan berhasil selamat berkat Emmett yang muncul dan membunuh mahkluk tersebut. Mencoba saling memahami satu sama lain, Regan dan Emmett kemudian bersama mencari kebenaran dari kode lagu yang tersiar.

Meski dengan perjuangan yang hampir meregang nyawa, keduanya berhasil mencapai sebuah pulau yang benar adanya di huni oleh kaum mereka. Di pimpin oleh Djimon Hounsou atau man on island, mereka mampu bertahan hidup di pulau dalam waktu yang lama karena mahkluk misterius nyatanya tak bisa berenang.

Sayang seribu sayang, kapal yang ikatannya terlepas di dermaga hanyut hingga ke pulau tersebut yang ternyata membawa mahkluk tersebut. Ketenangan yang dibangun selama ini hancur sekejap mata ketika mahkluk menyeramkan menyerang dengan membabi buta.

Kembali ke pabrik baja, Marcus yang ditinggalkan bersama adik kecilnya pun merasa memiliki tanggung jawab besar yang sama dengan Regan. Tak ingin berdiam diri, Marcus dengan tertatih-tatih karena kakinya terluka akibat jebakan beruang mencoba memantau kondisi sekitar. Sayangnya dia ceroboh yang membuat kemunculan mahkluk tersebut. Pergulatan hidup dan mati terjebak dalam tungku baja, Marcus menunjukan kedewasaan ketika rela berkorban untuk sang adik di sisa oksigen.

Ketika secara bersamaan di pulau dan pabrik baja kembali di serang mahkluk tersebut. Regan menemukan cara untuk menyiarkan gelombang suara yang mampu menggangu sensor mahkluk tersebut, yang bisa didengarkan di seluruh penjuru. Ini yang membuat Regan dan Emmett di pulau serta Evelyn, Marcus dan bayi mungil dapat selamat.

Perjuangan bertahan hidup untuk mencari masa depan yang lebih baik dimulai di tempat berbeda bagi keluarga Abbott dan Emmett.

Pendewasaan karakter dan cerita

Dikatakan John Krasinski sebagai sutradara dan penulis, part II untuk film ini ingin menunjukan sisi pendewasaan. Tak hanya para karakter dari keluarga Abbott, tetai juga dari segi cerita. Dari segi karakter, John lebih mencoba menekankan kedewasaan pada dua karakter anak, Regan dan Marcus Abbott. Melalui rasa tanggung jawab sebagai anak tertua pada Regan dan satu-satunya laki-laki dewasa untuk Marcus.

John membuat karakter Regan kali ini mulai dihadapkan dengan perasaan dalam dirinya yang saling bertabrakan. Yang dihadapkan dengan pilihan rasa tanggung jawab sebagai anak tertua untuk memberikan rasa nyaman dan aman. Atau memilih menghadapi bersama-sama tanpa mencoba berani mengambil resiko dengan harapan tempat yang diyakininya benar-benar ada.

Walau pada akhirnya Regan berani membuat keputusan dan bertindak yang menurutnya baik tanpa sepengetahuan dari sang ibu, Evelyn Abbott. Tentu karena dorong rasa tanggung jawab dan melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan sang ayah yang memberikan banyak petunjuk bahwa mahkluk tersebut bisa ditaklukan. Sekaligus keyakinan dari Regan bahwa ada tempat aman yaitu pulau di tengah laut yang di huni oleh kaum mereka.

Senada dengan sang kakak, Marcus pun memiliki beban dan tanggung jawab sebagai satu-satunya laki-laki dewasa di keluarga Abbott. Adegan yang memperlihatkan kedewasaan marcus ketika dirinya berani bersuara untuk melarang sang kakak pergi karena ketakutan kehilangan masih menghantuinya.Begitu juga ketika dirinya ingin menemani ibunya kembali ke kota demi mengambil perban baru untuk lukanya dan tabung oksigen untuk adik mungilnya.

Adegan lainnya saat Marcus dan adik mungilnya tak sengaja terjebak dalam tungku baja. Karena ruangan kedap udara tentu oksigen akan sulit untuk masuk. Disinilah keduanya harus berbagi oksigen namun saat oksigen hanya menyisakan beberapa persen, dengan dewasa Marcus justru merelakan oksigen terakhir untuk adiknya.

Segi cerita secara keseluruhan, John membuka dimensi baru ke penonton untuk memperlihatkan sebuah harapan yang didapatkan oleh keluarga Abbott dan Emmett. Yang pada part I hanya tergambarkan bagaimana cara untuk bertahan hidup dari mahkluk tersebut.

Itulah yang terlihat ketika keluarga Abbott yang dengan berani mengambil resiko keluar dari jalur pasir yang melindungi mereka selama ini dari mahkluk mengerikan. Sekaligus meninggalkan kenangan tentang kehilangan dari Lee dan Beau Abbott dan melanjutkan masa depan di tempat yang bariu.

Ketegangan (jump scare) di part II

Ketegangan atau jump scare yang berhasil dihadirkan oleh John Krasinski dalam part I tentu membangun standar dan ekspektasi yang sama bahkan lebih tinggi di penonton untuk A Quiet Place Part II. Apalagi film dengan genre horror-thriller.

John Krasinski untuk A Quiet Place Part II kembali menyuguhkan ketegangan yang membuat jantung deg-degan atau sekedar ikut menahan nafas ketika para pemain melakoni adegan dalam keheningan saat berhadapan dengan mahkluk tersebut.

Film kali ini memang tidak mengecewakan, ekspektasi yang diharapkan tetap didapatkan penonton. Hanya saja ketegangan atau jump scare kali ini nyatanya tak se-intens sebelumnya. Seperti yang selalu ditekankan oleh John sebagai sutradara dan penulis, dirinya ingin menekankan pada pendewasaan karakter dan cerita, dengan tetap membawa nafas yang sama dari film sebelumnya.

Rasa sama untuk part II

Diumpamakan seperti seorang anak yang beranjak dewasa, akan ada hal yang tetap sama dan ada hal yang berubah. Seperti halnya yang digambarkan saat kita menonton A Quiet Place Part II. Kisah keluarga Abbott yang mengalami perubahan hingga hadirnya karakter baru tidak menghilangkan rasa atau nafas dari film sebelumnya.

Terlihat dari detail-detail yang dibawa kembali oleh John ke part I, yang memang menjadi trend mark dari part I. Detail seperti baju yang dikenakan, luka kaki yang didapatkan Evelyn, rambut, keberlanjutan set dan lainnya untuk tetap serupa sehingga memberikan effort dan rasa yang sama. Dengan kata lain penonton tidak merasa asing dan tetap enjoy menonton filmnya.

Director: John Krasinski

Cast: Emily Blunt, Mallicent Simmonds, Noah Jupe, John Krasinski, Cillian Murphy dan Djimon Hounsou

Duration: 97 minute