LASAK.iD – Novel berjudul 172 Days salah satu novel best seller karya Nadzira Shafa. Kisah nyata dari sang penulis yang membawa haru nan menyentuh, sesuatu yang menjadi poin plus novel ini diminati banyak pembaca. Di mana, novelnya berkisah tentang perjalanan hijrah dan kisah cintanya selama 172 hari bersama Almarhum Amer Azzikra, Dai yang juga putra Almarhum Ustaz Arifin Ilham.
Kisah keduanya sempat ramai berseliweran di dunia maya, bahkan banyak menghiasi berbagai media hiburan tanah air. Tak ingin kehilangan kesempatan, rumah produksi Starvision mengambil langkah cepat untuk membuatnya ke dalam produksi audio visual atau layar lebar dengan judul yang sama, yaitu 172 Days.
Hadrah Daeng Ratu dipercaya untuk menyutradarai versi adaptasi layar lebarnya dengan Archie Hekagery sebagai penulis skenario. Aktor Yasmin Napper dan Bryan Domani hadir sebagai dua pemeran utama sebagai Nadzira Shafa dan Almarhum Amer Azzikra. Juga sederet nama lainnya, seperti Yoriko Angeline (Intan), Amara Sophie (Niki), Abun Sungkar (Abun), Adhitya Putri (Kak Bella), Ridwan Ghany (Aa Herman), Cindy Fatikasari (Ummi Zira), Tengku Firmansyah (Ayah Zira), Meisya Siregar (Ummi Yuni), Hamas Syahid (Alvin Faiz) serta Oki Setiana Dewi (Kak Oki).
Review
172 Days mungkin satu dari sekian banyak film drama yang sajian ceritanya cukup menyentuh hati. Filmnya bukan juga mengemas konfliknya dengan kompleksitas yang mendalam. Hadrah Daeng Ratu sebagai sutradara justru mengemasnya dengan sederhana. Hadrah pun berhasil membuat sebuah bias dalam dua hal yang kuat dalam ceritanya, yaitu drama dan Islam.
Di mana, Hadrah membuat kedua sisi ini bisa berdiri masing-masing atau berjalan beriringan. Penonton bisa menikmati filmnya dengan memilih fokusnya pada sisi drama maupun sisi Islam yang dihantarkan oleh kedua karakternya, Nadzira Shafa dan Almarhum Amer Azzikra.
Pada sisi drama, dilihat dari kedua karakternya Nadzira Shafa dan Almarhum Amer Azzikra sebagai pasangan suami-istri. Bagaimana keduanya menjalani kehidupan berumah tangga dengan segala masalah, segala musibah dan segala cobaannya yang datang. Dengan kata lain, penonton melihatnya sebagai pasangan pada umumnya.
Sedangkan dari sisi Islam atau secara religi, gambaran kehidupan dari masing-masing atau ketika keduanya berumah tangga jelas terlihat. Misalnya, perubahan seorang Nadzira Shafa yang awalnya hidup begajulan menjadi yang dekat dengan Syar’i. Hal ini sebagai gambaran akan makna dari sebuah Taubatan Nasuha.
Nilai Hijrah yang tergambarkan sekali dari Nadzira Shafa, akan tantangan dan cobaannya. Juga kenikmatan yang dirasakan setelahnya dengan mendapatkan rezeki seorang suami yang sholeh, yaitu Almarhum Amer Azzikra. Begitu pun, gambaran dalam berumah tangga yang dijalani secara Islam, terutama dalam masalah, musibah dan cobaan.
Pengemasan yang sederhana ini yang menjadikan filmnya cukup friendly untuk penonton muda generasi saat ini. Syarat akan nilai positif dan nilai akan Islam, tetapi juga tidak terkesan menggurui yang kemungkinan bisa membuat penonton generasi sekarang terasa tertekan.
Terlepas bahwa kisah dalam film 172 Days merupakan adaptasi novel yang berdasarkan kisah nyata dari penulisnya sendiri, Nadzira Shafa. 172 Days mungkin bisa menjadi cerminan bagaimana nilai Islam yang sebenarnya cukup kompleks tetapi digambarkan dengan sederhana untuk sampai dengan baik ke penonton.
Hal ini pun tidak terlepas dari akting dan chemistry yang dibangun baik oleh Yasmin Napper dan Bryan Domani. Keduanya berhasil memberikan value lebih dari sebuah produksi sederhana. Menjadikan pesan dari filmnya tersampaikan dengan baik, entah pada sisi drama maupun pada sisi Islam.
Keduanya mampu membuat baper penonton berkat akting dan chemistry yang baik. Untuk Bryan Domani yang aslinya memiliki wajah dan pembawaan yang kalem dan adem, menjadikannya pas untuk memerankan karakter dari Almarhum Amer Azzikra. Begitu pun Yasmin Napper, untuk aktingnya kali ini memiliki value lebih dan berbeda dari filmnya terdahulu.
Film 172 Days bukan juga sebuah produksi yang tidak memiliki kekurangan. Di mana kekurangan pada kesederhanaan itu sendiri. Pada kebanyakan film drama biasanya sajian konfliknya akan dibuat lebih kompleks. Ini berpengaruh pada grafik mood dan emosi penonton yang naik-turun.
Sedangkan, dalam film 172 Days grafik tersebut tergambar lurus. Perubahan grafiknya tidak yang signifikan, kecuali jelang akhir filmnya. Momen ketika Nadzira Shafa kehilangan sosok suaminya, Almarhum Amer Azzikra. Hal ini, bukan juga menjadikan mood atau emosi di penonton menjadi flat atau datar.
Terlepas dari kurang lebihnya film 172 Days, penonton diberikan kebebasan untuk menilai dari berbagai sisi akan filmnya. Salah satu film adaptasi yang cukup berhasil dan bisa menjadi pilihan tontonan terutama pasangan yang baru menikah. Film 172 Days tayang di bioskop mulai 23 November 2023.
Production company: Starvision
Distributor: Starvision
Cast: Yasmin Napper (Nadzira Shafa), Bryan Domani (Amer Azzikra), Yoriko Angeline (Intan), Amara Sophie (Niki), Abun Sungkar (Abun), Adhitya Putri (Kak Bella), Ridwan Ghany (Aa Herman), Cindy Fatikasari (Ummi Zira), Tengku Firmansyah (Ayah Zira), Meisya Siregar (Ummi Yuni), Hamas Syahid (Alvin Faiz), Oki Setiana Dewi (Kak Oki), etc
Director: Hadrah Daeng Ratu
Screenwriter: Archie Hekagery
Producers: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Duration: 1 hours 43 minutes
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://accounts.binance.info/register?ref=P9L9FQKY