LASAK.iD – Produksi dari sebuah film, series atau serial beberapa waktu belakangan sering dijumpai mengambil inspirasi ceritanya berdasarkan adaptasi. Entah dari buku, novel, thread atau mungkin kejadian nyata yang ramai diperbincangkan masyarakat. Genre yang diusung pun beragam, mulai dari drama, action, comedy hingga horror.
Tak sedikit judul baik dari film, series atau serial yang menarik jutaan penonton tanah air. Hal yang sama coba dilakukan platform layanan streaming video dari salah satu penyedia layanan telekomunikasi bernama MAXStream melalui salah satu programnya, MAXStream Original Series.
MAXStream Original Series yang berjudul Leiden mengambil adaptasi cerita berdasarkan novel dengan judul yang sama karya Dwi Nur Rahmawati. Sebuah karya novel yang telah dibaca 17,9 juta kali di platform daring Wattpad. Untuk versi live-action, MAXStream Studios bekerja sama dengan rumah produksi AFE Sinema dan Panca Arka Ardhiarja sebagai sutradara.
Leiden merupakan sketsa kehidupan seseorang yang dalam novelnya digambar karakter Rhea. Remaja putri yang harus hidup dalam tekanan besar yang datang dari sosok Ayah untuk selalu menjadi yang pertama dan teratas. Sayangnya, kedisiplinan yang diterapkan Ayahnya dilakukan dengan kekerasan.
Rhea yang ingin mendapatkan kasih sayang yang tulus dari sosok laki-laki, justru terjebak dalam lingkarang yang sama. Kekasihnya yang bernama Skala, yang dianggap sportif ternyata memiliki kepribadian yang serupa dengan sang Ayah. Berani melakukan kekerasan, tak hanya fisik yang membuat lebam dan memar tetapi juga verbal yang menyerang psikis dari Rhea.
Rhea harus terjebak dalam lingkaran hubungan yang toxic dengan Ayah dan kekasihnya sendiri. Hanya dirinya sendiri yang bisa menguatkan untuk tetap bertahan di tengah tekanan. Karina yang menjadi satu-satu orang yang selalu ada dan penyemangatnya selama ini pun harus pergi untuk selamanya.
Kisah Rhea yang tertuang dalam novel Leiden ternyata bukan cerita karangan belaka. Dwi Nur Rahmawati sebagai penulis menjadikan banyaknya kasus yang terjadi di lingkungan terdekatnya, yaitu teman-temannya sendiri yang terjebak hubungan toxic dan orang tua yang menuntut tinggi akan diri mereka sebagai ide cerita novelnya.
“Pertama kali saya terinspirasi membuat cerita ini tentang toxic relationship sama keluarga yang menuntut itu karena di lingkungan saya melihat teman-teman yang terjebak di hubungan toxic”, ungkap Dwi Nur Rahmawati.
Dwi bahkan mendapati salah satu dari mereka harus meregang nyawa atau mirisnya hingga tak bernyawa. Novel kemudian saat ini dialih wahanakan menjadi audio visual, Dwi ingin memberikan pesan ke publik untuk lebih peduli dan membuka mata dengan sekitarnya. Tak perlu takut untuk bersuara, yang mungkin hal itu bisa menyelamatkan anak-anak atau remaja dari trauma atau kehilangan nyawa.
“Beberapa ada kasus di daerah saya, seorang anak mendapat kekerasan dari kedua orang tuanya bahkan ada yang sampai meninggal. Jadi, dari situ saya terinspirasi untuk membuat cerita, biar orang lain lebih membuka mata bahwa di sekitar kita tuh banyak yang terjebak dalam hubungan yang toxic dan keluarga yang mengekang“, tambahnya.
Novel Leiden tentu sudah memiliki pembacanya tersendiri, ketika dialih wahanakan menjadi series tentu hal pertama yang mereka nilai seberapa mirip novel dengan seriesnya. Dwi menilai bahwa 80 persen yang ada dalam novelnya berhasil disajikan ke dalam seriesnya, meskipun ia tidak terlibat dalam penulisan skenarionya.
“Saya tidak ikut andil dalam penulisan skenarionya tapi kemiripannya itu 80 persen. Saya tadi lihat dua episodenya, saya bilang ini mah beneran kaya di novelnya. Kaya bener-bener novel jadi series“, tutupnya.
Kini, dalam versi produksi series, Leiden hadirkan deretan bintang muda tanah air sebagai karakter, seperti Saskia Chadwick sebagai Rhea, Michael Olindo sebagai Skala, Antonio Blanco sebagai Atlas, Echa Japasal sebagai Karina, Lorenzo Gibbs sebagai Falan dan Rinald Ramadhan sebagai Cio. Untuk pemeran senior hadir nama Mieke Amalia sebagai Vania dan Ferdy Tahrir sebagai Ayah Rhea.
Terlepas dari adaptasi novel atau apapun itu, Maxstream Original Series Leiden cukup menarik akan tema cerita yang diangkat. Tak sekedar drama percintaan yang identik dengan series remaja atau hubungan yang kurang harmonis antara anak dan orang tua saja.
Leiden mencoba meramu berbagai peristiwa sosial yang kaitannya dengan remaja SMA tentang hubungan asmara dan hubungan dengan orang tua yang bisa dikatakan toxic.
Saking toxic-nya, karakter Rhea harus menerima psychological abuse atau juga dikenal dengan kekerasan secara fisik dan psikis, yang ia dapatkan dari Ayah dan juga kekasihnya yang bernama Skala. Meski baru disajikan 2 episode awal dari total 6 episode, karakter Rhea yang mendapat psychological abuse bisa menjadi cerminan awal dari trauma berkepanjangan.
Lebih dari itu, kekerasan sejak dini bisa saja mengubah kepribadian seorang anak. Ditemukan di banyak kasus yang mungkin buat kebanyakan orang tidak masuk akal namun benar terjadi karena dipicu trauma yang didapatkannya. Jadi, series ini bisa menjadi teguran untuk masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan terdekat.
Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Lesley Simpson, menambahkan, “Melalui Leiden, kami ingin merefleksikan visi Telkomsel untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, dengan menyajikan konten yang relevan dan inspiratif. Serial ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sebuah kisah yang menggugah untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh keberanian dan semangat positif. Dengan kehadiran Leiden di MAXStream, kami semakin memperkuat komitmen kami untuk menyediakan layanan digital yang berkualitas dan membuka lebih banyak peluang bagi pelanggan.”
Produser Eksekutif AFE Sinema, Pulung Agustanto dan Hendy Ahmad, mengungkapkan, “Kami sangat antusias dapat bekerjasama dengan MAXStream Studios untuk menghadirkan Leiden sebagai tontonan yang bermakna bagi semua kalangan. Dengan adaptasi dari novel yang memiliki basis penggemar besar, kami ingin memberikan pengalaman sinematik yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang kekuatan dan harapan.”
Serial Leiden akan segera tayang secara eksklusif di platform MAXStream dan MyTelkomsel pada tanggal 24 Januari 2025, memberikan kesempatan bagi para penonton untuk mengikuti kisah inspiratif Rhea. Saksikan perjalanan emosional yang membuktikan bahwa di balik setiap rintangan, selalu ada kekuatan untuk bangkit dan menemukan kebahagiaan.
of course like your website but you have to check the spelling on several of your posts A number of them are rife with spelling issues and I in finding it very troublesome to inform the reality on the other hand I will certainly come back again