Film

Tema Revival JAFF 2019 Ingin Perkenalkan Identitas Asia Lewat Film

208
×

Tema Revival JAFF 2019 Ingin Perkenalkan Identitas Asia Lewat Film

Share this article

LASAK.iD – Ajang festival yang memfasilitasi karya film anak muda Asia, Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF kembali di gelar. Tahun ini JAFF kembali mengangkat sebuah tema menarik yaitu Revival atau Kebangkitan. Sama dengan penyelenggaraan sebelumnya, tema yang diangkat panitia mencoba memberi pandangan ke masyarakat akan perkembangan perfilman Asia kedepan, khususnya untuk 5 tahun kedepan.

Sesuai dengan temanya Revival atau Kebangkitan, JAFF 2019 melihat perkembangan perfilman Asia sangat pesat. Anak muda di Asia menjadi pendongkrak kebangkitan dengan karya mereka yang menarik juga unik, seperti yang diungkapkan oleh Ifa Isfansyah selaku Festival Director JAFF 2019 pada press conference terkait acara, Rabu (16/10) lalu.

Sayangnya wadah untuk para film makers Asia tersebut masih sangat sedikit. Karya mereka terbilang independent karena memiliki cerita dan konsep yang berbeda dari kebanyakan film yang dikenal masyarakat. Hal itu yang membuat karya dari film makers susah mendapatkan tempat di bioskop komersil.

Prihatin dengan kondisi tersebut, sejak 2006 para film makers itu sendiri yang akhirnya mengambil kesempatan dengan menginisiasi lahirnya Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF. Tahun ini dengan mengangkat tema Revival atau Kebangkitan, JAFF tidak ingin ketinggalan ambil bagian dalam perkembangan perfilman Asia yang mulai menemukan identitasnya.

Bahkan tahun ini yang menjadi penyelenggaraan yang ke-14, JAFF kebanjiran peserta atau film makers yang mengirimkan karya mereka. Tahun sebelumnya ada sekitar 500 film yang di terima panitia. Untuk 2019 meningkat hingga 50 persen dari sebelumnya hingga mencapai 754 film dari total 39 negara peserta.

Melewati proses kurasi dari orang-orang yang kompeten di bidangnya. Film yang berjumlah 754 dari 39 kemudian diciutkan menjadi 107 film yang hadir dari 23 negara (Indonesia, Filipina, Kamboja, Cina, Australia, Iran, Korea Selatan, Singapura, India, Vietnam, Jepang, Thailand, Kyrgyzstan, Sri Lanka, Bhutan, Jordan, Malaysia, Uzbekhistan, Tibet, Hongkong, USA, Georgia dan Bangladesh) yang akan memperlihatkan identitas mereka bulan November mendatang. Film-film ini akan terbagi dalam program kompetisi dan non-kompetisi, antara lain Asian Perspectives, Asian Feature, Light of Asia, JAFF Indonesian Screen Awards, dan Open Air Cinema.

Selain program pemutaran film, JAFF 14 akan menyuguhkan beberapa program edukasi yang terdiri dari Art for Children, Public Lecture, dan Forum Komunitas. JAFF Education sebagai program Masterclass yang merupakan program lokakarya film untuk pemula juga tidak akan ketinggalan memeriahkan JAFF tahun ini. Program edukasi juga tidak hanya berfokus pada perfilman namun edukasi seni secara umum.

Program JAFF Education yang menjadi bagian program lokakarya akan menghadirkan salah satu rigging gaffer profesional asal New Zealand, Sean O’Neill. Bukan sebagai aktor, Sean O’Neill menjadi salah satu sosok yang membantu keberhasilan beberapa film Hollywood dengan terlibat dalam departemen sinematografi. Deretan film tersebut antara lain The Great Wall (2016), Alien: Covenant (2017) dan karya terbaru merupakan live action dari film animasi Mulan yang akan tayang 2020 mendatang.

Selain memang program yang masih mirip dengan tahun sebelumnya. Bertambahnya jumlah peserta membuat JAFF terus berbenah dengan memperbaharui beberapa hal yang menyangkut penyelenggaraan selama acara. Salah satunya terkait lokasi yang digunakan. Pengunjung JAFF tahun lalu cukup terbagi konsentrasinya karena lokasi yang berbeda-beda. Lebih mudah, JAFF 2019 hanya akan berpusat dalam satu venue saja, yang mengambil lokasi di Empire XXI Yogyakarta dan berlangsung mulai 19-23 November 2019.

Penyelenggaraan JAFF ke-14 kali ini sekaligus memperingati 100 tahun sinema Bengali dengan menayangkan sejumlah karya terbaik dari sinema Bengali yang sudah melakukan produksi sejak 8 November 1919.

Jadi buat kalian yang tertarik dengan film-film karya anak muda Asia mulai kumpulkan uang untuk bisa hadir di acara Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF 2019. Selain mendapatkan ilmu, kalian juga bisa menikmati liburan di Kota Jogja.