LASAK.iD – Rumah produksi DAMN! I Love Indonesia dan Adhya Pictures mengumumkan produksi terbaru film biopik berjudul “Glenn Fredly The Movie” disutradarai oleh Lukman Sardi. Film “Glenn Fredly The Movie” akan mengangkat kisah perjalanan hidup musisi legendaris yang banyak berjasa bagi dunia musik Indonesia, Glenn Fredly.
Film ini akan memulai proses syuting berdekatan dengan momentum hari lahir Almarhum Bung Glenn. Sebelum proses syuting dimulai, DAMN! I Love Indonesia Pictures dan Adhya Pictures melakukan syukuran kick off syuting dan cast reveal serta melakukan pemotongan tumpeng sebagai bentuk memohon doa restu untuk kelancaran produksi film.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri oleh keluarga Almarhum Glenn Fredly, Mutia Ayu (istri Glenn Fredly), Juiza Emelda Patty (adik Glenn Fredly) dan Rachel Sutanto Latuihamallo mewakili Bumi Entertainment.
Film “Glenn Fredly The Movie” diproduseri oleh produser peraih nominasi film terbaik FFI 2020 Daniel Mananta dan peraih nominasi film terbaik FFI 2017 Robert Ronny. Daniel Mananta menjelaskan alasannya mengangkat kisah hidup Glenn Fredly dalam “Glenn Fredly The Movie” adalah bermula dari momen spiritual yang ia alami pada Januari 2022.
“Sebenarnya ini berhubungan dengan spiritual moment yang saya lalui. Pada saat itu, Januari 2022, saya tidak bisa tidur dan lagu Glenn Fredly yang berjudul Januari itu menggantung di kepala saya. Kemudian ketika berdoa dengan Tuhan, bertanya, maksudnya apa, kenapa lagu Glenn menggantung terus di kepala saya. Ketika itu saya mendapat jawaban dari Tuhan, untuk membuat film tentang Glenn,” cerita Daniel Mananta.
Salah satu yang juga membuat Daniel kagum dengan sosok Glenn adalah kebesaran hatinya terhadap Indonesia. Baginya, Glenn adalah sosok aktivis yang selalu menyuarakan sikapnya lewat musik.
“Glenn punya banyak sekali fase dalam hidup. Tentu banyak orang kagum dengan suara emasnya. Namun, secara personal bagi saya hatinya untuk Indonesialah yang membuat kagum. Indonesia tidak punya banyak sosok seperti itu. Bayangkan, ketika itu melalui suaranya, dia ingin membuat konflik Ambon itu mereda. Dia menggaungkan perdamaian. Jadi dia aktivis tapi juga musisi. Dia seperti aktivis yang menggunakan musik sebagai senjatanya,” tambah Daniel.
Karena sosok Glenn yang inspiratif dan selalu menebarkan pesan kedamaian, cinta kasih, dan sukacita. Ia pun berharap film ini bisa berdampak ke generasi muda saat ini dan mendatang. Daniel pun merasa terhormat untuk bisa menjadi produser di film ini dan bisa memimpin proyek pembuatan film sejak awal.
Sementara itu, Robert Ronny menambahkan kisah hidup Glenn Fredly yang selalu menggaungkan nilai-nilai kebhinekaan di Indonesia menjadi hal yang sangat diperlukan oleh masyarakat saat ini.
“Saya percaya film lebih dari sekedar hiburan belaka. Film yang bagus mempunyai impact yang besar kepada masyarakat dan juga pengaruh jangka panjang kepada penontonnya. Saya merasa terhormat saat Daniel Mananta mengajak saya untuk ikut menjadi produser film Biopik Glenn Fredly The Movie,” kata produser Robert Ronny.
Aktor pemenang Piala Citra FFI 2022 untuk kategori pemeran utama pria terbaik, Marthino Lio dipercaya memerankan Glenn Fredly. Sementara aktor peraih nominasi pemeran utama pria terbaik FFI 2005 Bucek Depp akan menjadi lawan Marthino Lio, sebagai ayah Glenn Fredly. Diva Indonesia pemenang AMI Awards 2005 untuk kategori Karya Produksi Kolaborasi Terbaik. Daniel juga percaya semua yang terlibat di film ini adalah pilihan yang terbaik.
Lukman Sardi yang dipercaya sebagai sutradara “Glenn Fredly The Movie” merasa terhormat diberikan kepercayaan untuk menyutradarai film ini. Baginya, sosok Glenn Fredly merupakan pahlawan kemanusiaan.
“Sebuah anugerah yang besar saat saya dipercaya untuk menyutradarai film Glenn Fredly The Movie ini. Sosok Glenn bukan hanya sekadar sahabat, penyanyi atau selebriti di mata saya. Tapi seorang pahlawan kemanusiaan,” jelas Lukman Sardi.
Kehadiran film “Glenn Fredly The Movie” tentu menjadi angin segar bagi perfilman Indonesia. Melalui film ini, penonton Indonesia juga akan disuguhkan kisah perjalanan dari musisi yang memiliki jasa besar bagi Indonesia. Termasuk bagaimana upayanya mengadvokasi kota kelahirannya, Ambon, mendapat predikat City of Music.