LASAK.iD – Film spin-off Fast & Furious, Fast & Furious: Hobbs and Shaw resmi tayang di bioskop Indonesia sejak 31 Juli yang lalu. Dua karakter utamanya Luke Hobbs diperankan oleh Dwayne Johnson dan Deckard Shaw yang diperankan oleh Jason Statham.
Kisah dimulai dengan tema akhir dari Fast & Furious sebelumnya yang tayang 2017, saat para agen Dominic menjalani kehidupan normal, termasuk Luke Hobbs dan Deckard Shaw. Konflik mulai terlihat dengan hadirnya organisasi teroris Eteon yang berencana membangun kembali bumi dengan cara membinasakan manusia yang dinilai lemah.
Eteon dipersenjatai dengan teknologi mutakhir, dan dikomandoi Brixton Lore yang diperankan oleh Idris Elba, mantan agen MI6. Brixton menyebut dirinya Superman Hitam dengan implan cybernetic canggih sehingga sangat sulit ditaklukan. Tujuan Eteon adalah mengambil alih virus yang dapat melenyapkan populasi bumi bernama Snowflake. Disinilah tugas kedua tokoh utama Hobbs dan Shaw.
Selain untuk menghentikan Brixton Lore dan mengamankan virus tersebut, Hobbs dan Shaw juga harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Hattie Shaw, seorang agen yang dengan sengaja menyuntikkan Snowflake ke dalam tubuhnya untuk menghindari Eteon. Menariknya, Hobbs maupun Shaw ternyata saling membenci, yang tentunya akan membuat kerjasama mencapai misi tidak berjalan lancar.
Berbeda dibandingkan film sebelumnya, Fast & Furious kali ini banyak menyajikan unsur komedi yang membuat penonton tertawa geli. Dwayne Johnson dan Jason Statham, mampu menciptakan chemistry yang baik. Keduanya berhasil menghidupkan sepasang karakter yang saling memendam ketidaksukaan dan kebenciaan namun sebetulnya saling membutuhkan.
Pesan tentang keluarga kali ini juga terlihat cukup kental. Baik Hobbs maupun Shaw sama-sama memiliki masalah keluarga yang pelik. Hobbs yang melarikan diri dari keluarga tiba-tiba kembali dengan membawa masalah membuat ia bersitegang dengan adiknya Jonah yang diperankan oleh Cliff Curtis. Sedangkan Shaw diperintahkan oleh sang ibu untuk mencari adiknya Hattie Shaw yang pergi dari rumah. Namun diakhir film baik Hobbs dan Shaw sama-sama bisa saling mengakhiri masalah keluarganya.
Hobbs akhirnya mengajak sang anak untuk berkunjung ke Samoa tempat masa kecilnya dan mengenalkan pada keluarganya. Sementara Shaw berhasil membawa Hattie kembali pulang dan mengunjugi ibu mereka di penjara. Sebagai pelengkap, di akhir kisah penonton disuguhi scene romansa yang menyisakan tanya dan penasaran, hingga penonton tak akan sabar menanti kisah selanjutnya.
Mengekor kesuksesan Fast & Furious sebelumnya, film yang diperankan Dwayne Johnson ini masih tetap memukau penonton. Terbukti, dilansir dari The Hollywood Reporter, Fast & Furious: Hobbs & Shaw memuncaki box office pekan ini dengan pendapatan sementara 60,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari 4.253 bioskop. Pendapatan secara global pekan ini melebihi ekspektasi dari 120 juta dolar menjadi 180,8 juta dolar AS. Sementara laman rottentomatoes.com merilis film Fast and Furious: Hobbs & Shaw meraih 67% TOMATOMETER (Total Count: 304) dan 88% AUDIENCE SCORE (Verified Ratings: 21,654).
(Mutia)
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…