LASAK.iD – Maully Gagola bersama dengan Cadaazz Pustaka Musik baru saja merilis single solo perdananya yang berjudul Hanyut. Single yang ditulisnya bersama dengan Uranogaz merupakan remake dari salah satu lagu yang terdapat pada mini album band rock, Legend Bee bertajuk Jakarta Rock City yang rilis di tahun 1992 silam.
Legend Bee yang digawangi Maully Gagola (gitar), Uranogaz (bass) dan Baruna Priyotomo (vocal) pertama kali muncul pada 1991. Setahun setelahnya merilis mini album Jakarta Rock City yang menimbulkan banyak kontroversi di industri musik nasional.
Terbilang singkat, baru genap satu bulan perilisan, disayangkan mini album tersebut ditarik dari peredaran. Ini yang menjadi alasan Maully Gagola adik kandung dari bassis dari group rock Godbless, Donny Fattah Gagola me-remake dan merilis kembali lagu berjudul Hanyut tersebut.
“Saat itu kita masih sangat muda – muda dan terlalu bersemangat menjalani Legend Bee sehingga kelakuan kita terkesan ugal – ugalan dan liar, kalau mengingat saat itu saya fikir kita hanya lost control saja sehingga tidak memikirkan resiko yang bakal kita alami, saya fikir kita hanya anak muda yang penuh kebebasan dalam berekspresi sementara crew – crew televisi / broadcast pada tahun itu begitu kaku nya dalam mengatur kelakuan kita yang rock n roll”, terang Maully Gagola menanggapi berita kekisruhan yang terjadi setiap Legend Bee di undang berbagai stasiun televisi saat itu hingga menimbulkan kontroversi.
Maully Gagola ingin memperkenalkan lebih luas single Hanyut ke publik tanah air. Selain, ia juga memiliki alasan lain kenapa lagu tersebut dia pilih sebagai rilisan perdana di karirnya sebagai solois,
“Saya mengambil lagu “Hanyut” ini karena lagu ini adalah lagu pribadi saya, lagu ini saya tulis sendiri dengan dibantu Uranogaz pada penulisan liriknya. Kebetulan saya lihat liriknya ini sangat sesuai dengan kehidupan sehari – hari yang mungkin di alami oleh banyak orang juga”, jelas Maully.
“Lagu “Hanyut” ini sebetulnya bercerita tentang drama kehidupannya, drama ketidaksetiaan dan perselingkuhan yang terjadi diantara pasangan pria dan Wanita yang akhirnya pasangan tersebut harus berpisah walaupun keduanya masih saling cinta”, tambahnya lagi.
Single Hanyut sebenarnya sudah dipersiapkan sejak beberapa tahun lalu. Kendala selama proses produksi membuat Maully Gagola dan tim terpaksa menundanya. Fransiscus Eko sebagai eksekutif produser dan produser mengakui bahwa proses produksi single ini sangat melelahkan dan memakan waktu.
“Sebenarnya saya dan Maully sudah sepakat menggarap mini album yang didalamnya akan memperkenalkan 4 lagu karya Maully Gagola, namun pada kenyataannya baru memasuki proses pembuatan musik dasar di lagu kedua saya mengalami musibah sakit yang mengharuskan saya istirahat selama kurang lebih 2 tahun. Akhirnya proyek mini album ini terbengkalai ditambah ada pandemi covid 19 yang juga membuat proses produksi mini album ini semakin terganggu”, tutur Fransiscus Eko.
“Setelah sempat mengalami banyak kendala plus proses rekaman yang berpindah – pindah studio, akhirnya saya dan Maully sepakat merilis lagu “Hanyut” yang kebetulan proses rekamannya sudah selesai, namun saya dan Maully akan tetap melanjutkan penyelesaian mini album tersebut nanti”, tambah Fransiscus Eko.
Di single Hanyut, Maully Gagola sangat bersyukur karena dibantu oleh musisi-musisi hebat. Tentu sang kakak Donny Fattah Gagola pun dilibatkan yang memainkan bass dengan apik di komposisi lagu ini. Musisi lain yang ikut membantu adalah Atev (vocal), Christian Wibisono (Drum) serta alm Nova Zahedi (keyboard) yang harus berpulang usai ikut pembuatan video klip single Hanyut tersebut awal juni 2023 kemarin.
Maully Gagola yang saat ini disibukkan bersama group rock Pure Seven sebagai gitaris, bertekad untuk tidak berhenti sampai disini dan terus berkarya untuk melahirkan karya-karya berikutnya.
“Saya berharap para pecinta musik rock dan seluruh masyarakat Indonesia bisa menerima dan menikmati serta terhibur dengan karya saya ini”, tutup Maully.
Single Hanyut dari Maully Gagola sudah bisa disimak dan di download di berbagai digital store dan digital platform kesayangan kalian semua, sementara itu video musiknya bisa disaksikan melalui kanal Youtube: Musicblast.id dan Cadaazz Pustaka Musik.
Biografi Maully Gagola:
Maully Gagola adalah Gitaris kelahiran Manado, 24 Oktober 1959 yang merupakan anak ke 6 (enam) dari 8 (delapan) bersaudara. Maully Gagola sempat terlibat di beberapa group band nasional seperti Staff (1979) yang di perkuat juga oleh musisi-musisi hebat seperti Raidy Noor (bass, gitar, vokal), Ikang Fawzi (vokal, drums), Addie MS (keyboard), Riza Noor (bass) dan Cendi Luntungan (drums) yang menghasilkan satu Album.
Pada tahun 1982, Maully Gagola bergabung dengan Endrass Band, Rit Band di tahun 80’ juga bersama Syamsul Siregar (drums), Harry Minggoes (bass), Musya Joenoes (keyboard), Amiroez (vokal) yang kembali menghasilkan satu album rekaman serta terlibat di album pertama Gank Pegangsaan berjudul Palestina di tahun 1989 bersama Keenan Nasution yang sempat menghasilkan single terkenal berjudul Dirimu.
Selain terlibat di banyak project band, Maully Gagola juga ikut membantu project album dua orang kakaknya Donny Fattah Gagola dan Alm Rudi Gagola seperti di album pertama dari D&R/ Donny dan Rudi (1974) berjudul Mimpi serta album Lagu Untuk Mu dari Donny Fattah And Friend (1987) sampai dengan album terbaru Donny Fattah Project berjudul Hitam Putih yang di rilis tahun 2015 lalu. Selain membantu di project musikal kedua kakaknya tersebut, Maully juga sempat terlibat membantu album solo koleganya di Legend Bee, Baruna Priyotomo yang berjudul THY Name In My Tittle (2014).
Legend Bee sendiri adalah group band Maully bersama dua rekannya Baruna Dan Uranogaz yang sempat merilis mini album Jakarta Rock City pada tahun 1992. Banyak kalangan menilai munculnya Legend Bee pada awal tahun 90-an membawa sebuah perubahan/ revolusi musik rock nasional dari musik–musik rock bergenre power Of metal yang menguasai industri musik nasional saat itu menjadi kembali ke akar rock n roll seperti yang di usung 3 sekawan tersebut. Dan sah–sah saja penilaian berbagai kalangan penikmat musik tersebut karena tidak lama setelah Legend Bee merilis album lahirlah sebuah album dari band fenomenal yang bernama Slank yang notabennya juga membawa misi musik rock n roll.
Maully Gagola sempat menghilang dari industri musik nasional di pertengahan sampai akhir tahun 90-an dan menghabiskan banyak waktunya bermusik di café–café Jakarta bersama Jawa Crystal yang juga di perkuat Syaharani (penyanyi yang di kenal sebagai salah satu penyanyi Jazz terbaik Indonesia di era akhir 90-an sampai sekarang).
Selain sedang menyelesaikan mini album solonya bersama Fransiscus Eko dan label Cadaazz Pustaka Musik, saat ini Maully Gagola juga terlibat sebagai gitaris Pure Seven Bersama Iwan Xaverius dan Tori Sudarsono, produser Pure Seven di label Sirkus Records.