Music

Album Euphoria Tandai Kembalinya Bagoes AA Di Industri Musik Tanah Air

45
×

Album Euphoria Tandai Kembalinya Bagoes AA Di Industri Musik Tanah Air

Share this article

LASAK.iD – Lama tak terdengar, Bagoes AA yang merupakan pencipta lagu sekaligus arranger, kembali meramaikan industri musik tanah air. Dengan merilis album terbaru bertajuk Euphoria, yang menjadi album solo keempat setelah Koleksi Bersama yang rilis di tahun 2018 lalu.

Album Euphoria berisikan 7 lagu dengan 4 lagu baru (Emily, Cintanya Dia, Euphoria dan Memilikimu Di Saat Begini) dan 3 lagu lainnya merupakan aransemen dari lagu lawas (Datanglah Ceria, 17 Setengah Tahun Keatas dan Yang Terbaik Untuk Kita).

Bagoes AA kali ini bekerjasama dengan Geni Dinihari sebagai Executive Producer dan Dian Sarastuti sebagai Director dari Langit Biru Production.  Yang sekaligus bertindak promotor untuk albumnya. Tak sebatas itu, Bagoes AA pun bekerjasama dengan sederet musisi muda tanah air. Nama-nama seperti Richard Christian, Carlo Saba, Wansyah Fadli, dan Iwan Zen serta Sita Nursanti.

Tiga track pertama (Datanglah Ceria, 17 Setengah Tahun Keatas dan Emily) sudah bisa dinikmati dalam bentuk video musik di kanal YouTube milik Langit Biru Production. Menariknya pengambilan gambar untuk ketiga video musiknya ini ternyata dilakukan di negara Turki. Album Euphoria pun bisa di nikmati di berbagai platform musik digital.

Karir profesional dari sosok Bagoes AA dimulai sejak mengikuti ajang Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors tahun 1979. Lewat persembahannya Mahajana disuarakan oleh penyanyi Loise Hutauruk. Saat itu, dirinya berhasil meraih juara ke-4 sekaligus mendapatkan penghargaan sebagai Lirik Terbaik.

Tahun berikutnya di ajang yang sama, Bagoes AA kembali menyertakan lagu ciptaannya yang berjudul Maheswara, yang dinyanyikannya bersama Wiwik Lesmani. Lagu ini berhasil keluar sebagai juara pertama, dengan menyisihkan rival-rivalnya dari berbagai kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Kertosono dan sesama peserta dari Jakarta.

Namanya semakin dikenal publik sejak tergabung bersama Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun
lewat KELOMPOK 3 SUARA (K3S) yang didirikan di tahun 1985. Pada saat itu, K3S merupakan salah satu grup musisi yang karyanya banyak dinikmati pecinta musik Indonesia.

Pada tahun 1989, Bagoes AA memutuskan mengundurkan diri dari grup K3S setelah sukses merilis 3 album. Album perdananya bertajuk 17 ½ Tahun Keatas (1985/1986), album kedua O… Ya? (1986/1987) dan album ketiganya Bohong (1987/1988).

Setelah itu, Bagoes melanjutkan karir bermusiknya dengan melakukan proyek solo lewat album pertamanya, ADA YANG LAIN. Album ini sukses menghasilkan hits PASEBAN CAFÉ lewat suara Dian Pramana Poetra dan INTIM lewat vocal Fariz RM.

Album kedua dirilis pada 1990 yang bertajuk ANAK MAMI dengan menggandeng para penyanyi baru saat itu, seperti Mayang Sari, Vinnie Alvionita, Netta Kusumah Dewi, Endah Subroto dan lain-lain. Hingga akhirnya nama Bagoes AA menjadi perbincangan setelah menjadi salah satu dari seratus pencipta lagu Terbaik Indonesia versi Majalah Rolling Stone Edisi Februari 2014 dan nama Bagoes AA terpampang diurutan ke 36.

Selama berkarir, Bagoes AA sebagai pencipta lagu dan arranger cukup berhasil mengangkat sederet nama lewat hasil kerjanya. Tahun 1980-an bisa dikatakan sebagai tahun keemasan dari Bagoes AA. Karya-karyanya sempat dinyanyikan sederet penyanyi besar, seperti Iwan Fals (Jangan Tutup Dirimu), Imajinasi, Semurni Kasih, Dian
PP (Kubawa Kau Serta), Duniaku Tersenyum, Vina Panduwinata (Malam Kedua), Rindu Ada Disini, Trio Libels (Bukan Sekedar Mimpi), Utha Likumahua (Datanglah Ceria) dan January Christy (Cinta Dini).

Bahkan karyanya juga terdapat pada album penyanyi papan atas Indonesia seperti: Chrisye, Vina Panduwinata, LCLR Prambors, Iwan Fals, Ruth Sahanaya, Utha Likumahua, Dian PP, K3S, Tito Soemarsono, January Christy, Trio Libels, Chintami Atmagara, Maxi Gunawan, Franky & Jane, Lingua dan Dea Mirella.