EventEntertainment

Layar Indonesiana Batasi Kuota Untuk Beri Kesempatan Daerah Minim Pendaftar

165
×

Layar Indonesiana Batasi Kuota Untuk Beri Kesempatan Daerah Minim Pendaftar

Share this article

Layar Indonesiana merupakan kompetisi produksi film pendek yang diinisiasi Kemendikbudristek untuk menjaring bakat sineas di penjuru daerah di Indonesia.

LASAK.iD – Layar Indonesiana kembali memanggil para sineas berbakat tanah air untuk ikut berkompetisi dalam produksi film pendek yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media.

Layar Indonesiana telah memasuki tahun keempat penyelenggaraan sejak pertama kali digelar pada 2021 silam. Tak sekedar sebuah kompetisi film pendek untuk mencari pemenang. Layar Indonesiana yang sebelumnya bernama Kompetisi Produksi (Kompro) Film tetap dengan komitmennya sebagai wadah tetapi juga inkubator bagi sineas muda mengembangkan bakat dalam sebuah produksi film.

Hal yang sudah seharusnya dilakukan berbagai pihak, tak hanya pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek tetapi semua stakeholder untuk menjadi bagian dalam proses untuk menjaga asa regenerasi kedepannya dalam ekosistem industri perfilman tanah air. Hadirnya kompetisi film pendek bernama Layar Indonesiana memberikan impaknya tersendiri.

Penting sekali juga untuk memikirkan pengembangan program baru yang bisa jadi mempunyai segment yang berbeda untuk menjaring daerah lebih luas. Nilai yang kita berikan untuk memproduksi tidak sedikit jadi kita mencari yang cukup berpengalaman dan punya potensi. Di sisi lain, banyak juga bakat-bakat baru yang perlu dipikirkan skemanya. Tentu saja semuanya bukan hanya tugas pemerintah tapi semua pihak untuk memikirkannya“, ungkap Ifa Isfansyah.

Ditunjukkan dari proposal cerita yang mengalami peningkatan submission hingga lebih dari dua kali lipat. Pada 2022 tercatat ada sekitar 300 judul proposal yang diterima. Edisi berikutnya di tahun 2023, kurator Layar Indonesiana menerima submission proposal cerita mencapai 700 judul.

Jakarta dan Yogyakarta masih menjadi daerah yang mendominasi dari jumlah submission dan kualitas dari segi kualitas cerita yang menempatkan sebagai finalis. Namun, daerah dari Timur Indonesia mulai menunjukkan taringnya untuk mengambil bagian dari persaingan kompetisi film pendek Layar Indonesiana.

Meski masih minim peminat, tetapi kualitas yang diberikan sebenarnya cukup mumpuni untuk bisa lolos dan bersaing dengan kota yang langganan menjadi finalis bahkan juara. Harapan besar yang diungkapkan Ifa Isfansyah sebagai salah satu kurator dari Layar Indonesiana.

Kota di Sumatera kaya Padang, di sana ada kampus film dan setiap tahun banyak yang mendaftar tapi belum ada yang lolos. Selanjutnya, ada juga Kota Palembang untuk Sumatera. Yang kurang pendaftar tentu saja kaya Indonesia Timur dan Kalimantan yang perlu kita push lagi. Bukan tidak ada tetapi masih sedikit sekali“, tambah Ifa Isfansyah.

Hal yang akhirnya membuat penyelenggara dalam hal ini Kemendikbudristek dan para kurator yang terdiri dari Ifa Isfansyah dan ⁠Yulia Evina Bhara mulai membatasi jumlah kuota dari beberapa kota yang cukup dominan. Dengan mencoba mengedepankan kota-kota lainnya yang minim pendaftar maupun kota yang baru mulai ambil bagian dalam kompetisi.

Kita ngga pernah mematok jumlah kuota atau angka, tapi yang paling jelas memang kita melihat komposisi kualitas. Misalnya, muncul dari kota-kota yang cukup dominan kita coba sisihkan dulu, karena kita benar-benar melihat dari daerah-daerah lain. Justru dari situ baru akan ketahuan mana yang layak masuk. Tapi biasa kita harus melihat komposisi besarnya dulu baru kita bisa putuskan dengan seperti apa dari daerah-daerah yang bisa masuk“, tegasnya.

Layar Indonesiana masih membawa tema besar kemanusiaan dan budaya seperti penyelenggaraan terdahulu. Bedanya, di tahun keempatnya menambahkan alam sebagai bagian dari tema. Hal ini dipicu dengan banyaknya proposal cerita yang menyisipkan unsur alam ke dalam ceritanya.

Sebenarnya tetap kebudayaan dan kemanusiaan, tapi tema itu bukan mucul begitu saja tapi pembacaan atas apa yang terjadi dari tema-tema yang justru di proposal yang dikirim. Banyak sekali yang membiacarakan tentang alam, kaya cerita yang menang di Thailand kemarin itu ngomongin tentang alam, laut yang memakan daratan“, jelas Ifa.

Pendaftaran proposal ide cerita Layar Indonesiana kompetisi produksi film pendek sudah dibuka mulai tanggal 21 Februari 2024 lalu dan berakhir pada 30 April 2024 mendatang. Untuk akses informasi lengkap mengenai kompetisi melalui tautan linktr.ee/LayarIndonesiana2024.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
health massive
1 month ago

This webpage is outstanding. The site owner’s passion is evident in the excellent content. I’m in awe and anticipate reading more amazing pieces like this one.

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x