Event

Acffest 2022 Resmi di Launching, Politik Jadi Tema

65
×

Acffest 2022 Resmi di Launching, Politik Jadi Tema

Share this article

LASAK.iD – Tahun 2022, Acffest (Anti Corruption Film Festival) yang menjadi bagian program Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali digelar. Program ini untuk mengajak masyarakat menggaungkan budaya anti korupsi melalui media film.

KPK sendiri sebenarnya memiliki banyak media untuk gaungkan hal tersebut. Film dirasa media paling tepat selain sajian dengan audio visual yang menarik. Pesan yang disisipkan didalamnya membuat orang tidak merasa digurui.

Film sengaja kita gaungkan karena pesan-pesan anti korupsi yang kita sisipkan tidak membuat orang merasa digurui. Jadi anak-anak muda merasa nyaman untuk ikut, baik si pembuat film maupun si penontonnya“, ungkap Epi Handayani selaku Spesialis Kampanye AntiKorupsi KPK.

Acffest 2022 yang menjadi tahun ke-8 tetap dengan tema utamanya Anti Korupsi. Namun secara khusus menyasar pada pendidikan sektor politik. Ini sehubungan Indonesia yang menghadapi tahun politik di 2024 untuk melaksanakan pemilu.

Di 2024 kita mau pemilihan umum, jadi kita menyasar pendidikan anti korupsi di 3 pihak. Ada peserta pemilihan umum, masyarakat dan penyelenggara untuk tidak menjadi korban politik uang atau money politic“, ujar Epi Handayani.

Spesial untuk tahun 2022, Acffest akan mengadakan International Film Screening di Bali pada 7-8 Juli 2022 mendatang. Ini sejalan dengan Indonesia yang memegang Presidensi Group of 20 (G20) atau tuan rumah perhelatan G20 Summit di Bali.

Spesial di tahun ini kita ada international screening film di Bali di tanggal 7-8 Juli. Sejalan dengan kegiatan G20 yang digelar Bali“, tambah Epi Handayani.

Visinema Group yang kembali terlibat dalam Acffest 2022 menyambut positif ajang tersebut. Ajeng Parameswari melalui Acffest tidak hanya memberikan hiburan dari film tapi mendorong masyarakat menciptakan budaya anti korupsi.

Kita bisa memulai dari diri sendiri, lingkungan yang kecil, lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga. Di mana orang tua menjadi contoh untuk anak berbuat jujur. Hal yang bisa membentuk integritas di diri anak untuk jujur dan bertanggung jawab. Tentu untuk membentuk budaya anti korupsi“, ungkap Ajeng Parameswari, President of Digital Business Visinema Group.

Hanung Bramantyo yang hadir dalam peluncuran Acffest 2022, Jum’at (3/6) mengatakan bahwa film itu harus relate dan cerminan untuk penontonnya.

Film yang banyak ditonton adalah film yang mencerminkan kehidupan sehari-hari yang relate problem-nya ke masyarakat, yang sifatnya universal walau berbicara satu objek tertentu. Jadi penonton bisa mencantolkan dirinya dengan film itu“, ungkap Hanung.

Hanung juga menambahkan bahwa film maker harus peka terhadap lingkungan terkait problema sosial hingga budaya. Tak harus mereka tuangkan sepenuhnya pada cerita film yang dibuat. Namun secara tidak langsung konflik yang dibangun dalam film akan relate dengan problema yang terjadi di masyarakat.

Pendaftaran Acffest 2022 dibuka berbarengan dengan peluncurannya pada Jum’at (3/6) kemarin yang terbagi 2 kompetisi, yaitu ide cerita dan film pendek.