Celebs

Susan Sarandon Cerita Perannya Sebagai Aktris & Aktivis Di Mola Living

48
×

Susan Sarandon Cerita Perannya Sebagai Aktris & Aktivis Di Mola Living

Share this article

LASAK.iD – Program Living dari Mola TV yang tayang setiap Jum’at malam sukses hadirkan nama besar dari aktor dan aktris Hollywood. Setelah hadirkan bincang-bincang hangat dan santai bersama Kurt Russell. Pada Jum’at (4/6) lalu, Mola Living kembali hadirkan nama besar dari industri hiburan Hollywood, yaitu Susan Sarandon.

Aktris yang sudah berkarir di industri hiburan Hollywood selama lebih dari 51 tahun ini telah menerima beragam penghargaan berkat akting memukaunya di berbagai judul film. Deretan penghargaan mulai dari Academy Award, BAFTA Award dan SAG Award, serta nominasi di Daytime Emmy Award, Primetime Emmy Award serta Golden Globe Award. Untuk dedikasinya di industri perfilman Amerika, Susan Sarandon menerima Hollywood Walk of Fame.

Aktif sebagai aktivis

Selama berkarir sebagai aktris, Susan Sarandon juga dikenal sebagai aktivis yang concern terhadap isu sosial, lingkungan serta ekonomi. Bahkan di tahun 2003, Susan bersama aktivis lain di Amerika menentang keras negaranya memulai agresi militer di Irak.

Susan Sarandon yang sudah berusia 74 tahun masih terus aktif menyuarakan berbagai isu yang terjadi di dunia. Pada program Mola Living, Susan dengan tegas menyuarakan tentang upah layak untuk pekerja, kesehatan, pendidikan dan anak-anak.

Susan Sarandon pun dengan berani mengkritik mantan presiden Amerika, Donald Trump yang menjadi awal timbulnya kebencian yang semakin berlebih terhadap orang kulit hitam dan anti-Asia di Amerika yang ramai terjadi saat ini di Amerika.

Termasuk presiden Amerika saat ini, Joe Biden yang tak luput dari kritikan Susan. Menurutnya presiden Biden tidak memberikan banyak perubahan berarti untuk kehidupan layak untuk pekerja maupun lingkungan. Perbedaan kelas di Amerika untuk orang kaya dan miskin masih kuat dirasakan. Agresi militer pun masih terus dilanjutkan yang membawa kerugian uang dan nyawa.

Susan juga menyayangkan media di Amerika yang kurang pro-aktif untuk memberitakan sesuatu yang besar. Padahal informasi yang jelas dan benar dapat mengubah pola pikir masyarakat Amerika dari banyak kebencian terhadap golongan tertentu. Salah satu contoh pemberitaan yang luput dari media Amerika terkait kekejaman yang dilakukan Israel di Palestina. Tentang hal itu, Susan bersyukur dengan kehadiran platform lain yang lebih aktif dan berani memberitakan. Susan Sarandon hanya ingin menempatkan diri sebagai senter kecil untuk segala hal yang dirinya lakukan dan suarakan.

Vokal menyuarakan berbagai isu, Susan Sarandon pun tak luput dari ujaran kebencian dari para haters. Susan punya caranya sendiri dalam menghadapi para haters. Sebagai contoh ketika dirinya disudutkan kelompok besar tentang isu tertentu, Susan dengan vokal memberikan tanggapan dengan meluruskan informasi tersebut.

Aktif sebagai aktris

Perjuangan sebagai aktris dibagikan Susan Sarandon dalam program Mola Living. Aktris yang lahir dengan nama Susan Abigail Tomalin mengawali karirnya sebagai Melissa Compton sebuah major role dalam film berjudul Joe di tahun 1970. Setelahnya wajah Susan Sarandon cukup rajin menghiasi berbagai judul film.

Pengalaman tidak menyenangkan sempat dialami Susan diawal karirnya. Selama menjalani syuting untuk film musical comedy-horror berjudul The Rocky Horror Picture Show, Susan menderita pneumonia (radang paru-paru) akibat cuaca dingin dan lembab di Inggris dan tuntutan kostum yang dikenakannya. Namun Susan bisa bertahan karena pemanas ruangan.

Thelma & Louise di tahun 1991 menjadi salah satu film dan peran yang berkesan untuk penggemar dan penikmat film dunia. Cerita dan peran menantang mampu dilakukannya dengan baik bersama lawan mainnya Geena Davis sebagai Thelma Dickinson. Dalam pelariannya karena tidak sengaja membunuh seorang pria pemabuk. Tak pernah diarahkan menjadi film feminisme, Thelma & Louise ingin memperlihatkan kepada dua wanita yang memimpin.

Dari banyak peran yang telah dimainkannya, Susan Sarandon ternyata lebih menyukai ketika dirinya mendapatkan peran seorang yang antagonis. Khususnya saat memerankan seorang ibu tiri yang buruk. Menurutnya peran antagonis selalu memiliki kepribadian yang lebih baik dan sangat percaya kepada sesuatu.

Seperti perannya sebagai ibu yang buruk di film Stepmom di tahun 1998. Film tersebut tak hanya menempatkan Susan untuk berakting tetapi juga orang dibalik layar sebagai produser. Selain itu, hal menarik lainnya dari sosok Susan dengan pengalaman yang segudang selama lebih dari 51 tahun, dirinya selalu ingin menempatkan pekerjaannya dalam berakting adalah sebuah tempat bersenang-senang. Itulah alasan seorang Susan Sarandon dengan senang hati menerima setiap peran walau hanya peran kecil.

Dibalik itu semua, Susan Sarandon menganggap, “Akting adalah semacam belas kasih yang dipaksakan. Mengarahkan seorang aktor ke politik karena membayangkan dirimu sendiri dalam posisi orang lain, yang mengembangkan empati. Dan kemudia dari empati, kalu melanjutkan ke semacam aktivisme. Tetapi ketika kau melakukan semua bagian yang berbeda ini, kau menyadari bagaimana kau dapat merasakan dan melakukan hal-hal yang kau sendiri tidak pernah berpikir mampu melakukannya. Dan kau bisa mengalami semua kehidupan lain ini yang sungguh merupakan anugerah.”