Celebs

Ary Indra Spiritualitas Jawa di Ajang Venice Architecture Bienalle 2018

139
×

Ary Indra Spiritualitas Jawa di Ajang Venice Architecture Bienalle 2018

Share this article

LASAK.iD – Nama Ary Indra bukanlah nama yang asing di dunia arsitektur Indonesia. Tak hanya ahli merancang, Ary Indra juga dikenal sebagai pembicara dan pengajar di universitas. Pengalamannya berkarir tak perlu lagi dipertanyakan. Sepuluh tahun di luar negeri dan sembilan tahun berkiprah di Indonesia membuatnya bisa dibilang sosok yang tak hanya mumpuni. Tapi juga menjadi saksi perkembangan arsitektur Indonesia.

Medio 2017 yang lalu, Ary Indra mengikuti seleksi yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk pemilihan kurator Paviliun Indonesia, yang akan tampil dalam Venice Architecture Bienalle 2018. Karyanya berjudul Sunyata: The Phoetics of Emptiness pun terpilih membawa nama Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut.

Minggu, 8 Juli 2018, dalam seminar The Tale of The Void, yang merupakan salah satu dari rangkaian acara Venice Architecture Bienalle 2018. Ary Indra menjelaskan filosofi dari karya yang ditampilkannya. Sunyata The Poetics of Emptiness didasari oleh konsep ‘suwung’, spiritualitas yang dikenal di nusantara, terutama masyarakat Jawa.

“Filosofi kekosongan yang menjadi tema dan tantangan Biennale kali ini, telah dikenal secara dekat oleh masyarakat Nusantara terutama Jawa. Konsep suwung yaitu kekosongan yang memberikan pengaruh yang mendalam dan secara implisit dan eksplisit kerap mengandung unsur spiritual. Pula “kehadiran kekuatan energi lain” yang tercermin dan terasa dalam bangunan dan arsitektur nusantara,” jelas Ary.

Void

Sementara Void dalam arsitektur tradisional nusantara merupakan konsep yang telah dikenal  dan juga telah diterapkan pada banyak bangunan. Ini juga sebagai jawaban pada tantangan gografikal juga sebagai cara memberikan ruang pada kebutuhan ritual dan juga kebutuhan untuk berinteraksi dengan sesama manusia.

Pada kesempatan itu, Sunyata The Poetics of Emptiness juga mendapat apresiasi positif dari pegiat dunia arsitektur internasional. Hadir dalam seminar tersebut Renato Rizzi, Professor University of School of Architecture Venice (IUAV) serta Blogger dan influencer Christiane Bùrklein. Christiane juga menyampaikan apresiasinya atas karya yang di tampilkan. Ia mengatakan paviliun Indonesia memberikan kesan yang mendalam tentang konsep kekosongan dan berhasil menyampaikannya dalam visual yang sangat luar biasa, sekaligus memberikan kesan persahabatan yang intim.

 

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x