LASAK.iD – Perayaan 25 tahun Habitat for Humanity Indonesia dilakukan dengan kembali menjalankan program Volunteers Build. Ini untuk mengajak siapa saja bergabung untuk membangun hunian di daerah di Indonesia.
Pada Juni ini beberapa daerah telah menjadi target, yaitu Tangerang, Yogyakarta, Surabaya dan Kupang. Ada sekitar 20 hingga 50 lebih rumah yang dilakukan pembangunan pondasi, pengecatan, maupun pembuatan dinding rumah (walling).
Untuk Tangerang, Yogyakarta dan Surabaya dilakukan serentak pada Sabtu (11/6) lalu. Ada lebih puluhan hingga ratusan volunteer yang ikut dalam kegiatan di masing-masing kota. Mereka berasal dari berbagai pihak dan latar belakang, seperti karyawan perusahaan, anak sekolah, mahasiswa, seniman dan wirausahawan.
Di antara mereka ada yang berasal dari kalangan public figure, sebut saja Josh Kunze (penyanyi) dan Nadia Tjoa, Miss Face of Humanity 2022.
Nadia Tjoa yang dikenal melalui ajang kecantikan, merasa visi dan misi Habitat for Humanity sangat cocok dengannya. Background pendidikan sebagai arsitek membuat Miss Face Of Humanity 2022 cukup dekat dengan hal menyangkut bangunan.
“Keterlibatan aku karena cocok dengan visi dan misi organisasi dan background aku dari architecture, yaitu membangun. Sesuatu yang dekat dengan hati aku. Ini menjadi kerjasama dan pengalaman yang pertama buat aku bersama habitat“, ungkap Nadia Tjoa.
Berbeda dengan Nadia Tjoa, untuk penyanyi kelahiran Indonesia-Jerman, Josh Kunze. Ia telah melakukan hal tersebut sejak dari remaja. Sebuah kehormatan ketika kini menjadi bagian dari Habitat sebagai brand ambassador.
“Saya bekerja bersama habitat sudah lumayan lama dari remaja. Akhirnya sekarang bisa dikasih kesempatan jadi ikon atau brand ambassador menjadi sebuah kehormatan“, kata Josh Kunze.
Selain keduanya, bergabung nama lainnya yang juga bersalah dari dunia hiburan, seperti Han Chandra (model/seniman), Matthew Gilbert (model) dan Okky Alparessi (model).
Untuk Han Chandra ini menjadi tahun ketiganya ikut terlibat dalam volunteers build dari Habitat. Sedangkan Matthew dan Okky menjadi pengalaman pertama bekerja sama dan ikut dalam kegiatan seperti yang dilakukan Habitat.
“Buat aku ini tahun ketiga tapi selalu excited untuk bantu volunteers build dari habitat. Setiap tahun kegiatan juga beda-beda, sebelumnya ada mural, sekarang ngecat dan merasakan menjadi kuli“, ujar Hans Chandra.
Baik Hans, Okky maupun Matthew memiliki pendapat dan harapan yang sama untuk kegiatan yang mereka ikuti bersama Habitat. Bahwa program seperti Volunteers Build dengan memperbaiki bahkan sampai membangun hunian yang layak bisa mengubah kesejahteraan hidup seseorang.
“Ini pengalaman pertama buat aku dan merasa bersyukur ketika melihat sisi lain kehidupan warga di sini. Jadi banyak belajar bukan dari warga, tapi belajar juga bagaimana caranya kita kerja keras ngebantu semua orang yang ada di desa ini“, ungkap Okky Alparessi.
“Pengalaman pertama aku dengan habitat, seneng bisa seru-seruan, di sini kita bisa masih banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Jika bantu dengan memberikan rumah, itu sangat berpengaruh dan bermanfaat untuk banyak orang. Rumah itu juga bisa diteruskan kepada anak-anaknya nantinya“, tegas Matthew Gilbert.
Rasa bersyukur menjadi pelajaran yang dapat mereka petik dari pengalamannya ikut kegiatan volunteers build dari Habitat.
Untuk Nadia, Okky dan Matthew yang menjadi pengalaman pertama merasa ketagihan. Kembali ingin terlibat dalam kegiatan serupa baik ajakan dari Habitat maupun dari organisasi lainnya.
Volunteers Build dari Habitat for Humanity selanjutnya akan berangkat ke Kota Kupang. Ada sekitar 55 rumah yang akan dilakukan perbaikan maupun pembangunan pada 25 Juni 2022 mendatang.