LASAK.ID – Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week tahun ini memasuki tahun ke-12 penyelenggaraan. Menjelang hari H penyelenggaraan yang akan kembali diadakan di bulan Oktober nanti tepatnya 19-25 Oktober dan kembali berlokasi di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta sudah mulai melakukan beberapa kegiatan yang memang menjadi bagian program dari JFW 2020.
Salah satunya program Indonesia Fashion Forward (IFF) dalam mengadakan berbagai lomba bagi mereka perancang busana yang ingin terjun serius ke dunia mode. Seperti Lomba Perancang Mode Menswear yang melahirkan perancang baru yang memiliki karya yang menjanjikan.
Demi menambah jam terbang khususnya untuk materi fashion show, Jakarta Fashion Week bekerjasama dengan Senayan City dan The Folio dalam sebuah spesial show yang diadakan pada Kamis (21/3/2019) lalu.
Show ini menampilkan pemenang I LPMM 2017 – Galuh Nurita, pemenang II LPMM 2018 – Temma Prasetio, serta dua finalis LPMM 2018, Christina G. M. Pangaribuan dan M. Rizky Julpra Yengky yang juga kolaborasi dengan Dan Liris untuk mewujudkan koleksi para desainer muda tersebut.
Keempat desainer menampilkan karya yang sangat menonjolkan kain khas Indonesia, yang dipertegas dengan unsur lipatan simetris, layering dan bermain dengan potongan kain yang tegas. Selain itu memberikan warna baru serta inspirasi mode Spring Collection 2019 khususnya di kalangan pria.
Tentang The Gentlemen’s Desainer
Galuh Nurita
They All Shall Conduce membawa kita membayangkan tampilan para petani Jepang di zaman lampau. Galuh memainkan pallete warna hitam dan abu sebagai warna dominan dan touch of Army’s vibe dari sisi warna dan detail pada penggunaan plaket, multi pocket dan serut. Sebuah kombinasi unik dan bergaya bagi para pria yang senang tampil unik dan stylish.
Temma Prasetio
Hijaunya Terasering menjadi tema koleksi dan inspirasi desain dari Temma Prasetio yang memainkan warna bumi sebagai warna dasar dan konsep layering. Gaya pakaian bertumpuk ini menunjukan vibe yang berjiwa muda dan sporty. Dominasi warna biru, coklat dan hijau di masing-masing look memperlihatkan pemakainya dapat bergaya tapi tetap aktif.
Christina G. M. Pangaribuan
Mengusung tema Papua Ku Sayang, Christina mengeksplorasi keindahan Indonesia bagian timur untuk dituangkan ke dalam karyanya. Terlihat pada permainan palet warna earth tone seperti coklat, hijau tua, hitam dan krem. Dan juga motif pahatan khas Papua yang disematkan dalam koleksinya. Untuk menonjolkan vibe yang lebih modern dan stylish, Christina memasukan unsur lipatan simetris dan permainan garis vertikal membentuk stripes.
M. Rizky Julpra Yengky
Rizky mengambil dari sudut pandang yang berbeda ketika mengangkat tema Van Gogh Impresionism. Pelukis pasca-impresionis Belanda ini menjadi inspirasi Rizky untuk menggoreskan warna yang tebal dan dramatis seperti dalam lukisan Van Gogh yang implusif dan ekspresif. Potongan cutting pakaian tegas dengan motif yang jelas terukir dan warna bold menggambarkan classic look seorang pria.
(Sarah)
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…