47 Meters Down: Uncaged Sekuel Yang Hadirkan Kembali Plot Twist
Review

47 Meters Down: Uncaged Sekuel Yang Hadirkan Kembali Plot Twist 

LASAK.iD – Keberhasilan trilogi dari film Jaws (1975, 1978, 1983) membuat film maker lainnya mencoba untuk memproduksi film serupa. Tercatat puluhan film dengan ikan hiu sebagai aktor utamanya berhasil di produksi. Sayangnya hanya sedikit yang dianggap sukses secara cerita maupun komersil dari masa tayangnya.

Hanya ada 10 film yang diketahui mampu melakukannya, sebut saja film berjudul Deep Blue Sea (1999), ada juga The Shallow (2016), 47 Meters Down (2017) hingga yang masih terasa baru dari tahun 2018 berjudul The Meg yang diperankan aktor Jason Statham.

Tahun 2019 sekuel dari salah satu film tersebut hadir kembali. Film berjudul 47 Meters Down: Uncaged masih disutradarai Johannes Roberts dan kedua penulisnya Ernest Riera dan Johannes Roberts.

Meski dirilis sebagai sebuah sekuel, film ini sebenarnya bisa menjadi filmnya sendiri. Tanpa harus menonton film sebelumnya. Terlihat dari deretan pemain dan cerita yang disajikan dari kedua film cukuplah berbeda. Walau ada beberapa part dalam film yang rasanya masih sama.

Karakter remaja sebagai utama untuk sekuelnya

Kedua film ini tetap mengambil konsep keluarga dengan fokus pada kakak beradik perempuan. Pada film pertamanya yang memerankan karakter tersebut Mandy Moore sebagai Lisa dan Claire Holt sebagai Kate. Begitu pula dengan sekuelnya yang tayang di Indonesia, 23 Agustus 2019.

Penekanan karakter dan cerita cukup terasa berbeda. Melihat film pertama, Lisa dan Kate sejak awal sudah menggambarkan dua wanita dewasa. Selain dari kisah sedih Lisa karena patah hati dan juga adegan ciuman mesra Lisa dengan Louis. Salah satu karakter pria dalam filmnya.

Berbeda jauh yang ditampilkan dalam sekuelnya. Dua karakter utama yang kali ini diperankan oleh Sophie Nelisse sebagai Mia dan Corinne Foxx sebagai Sasha merupakan remaja dari menengah atas. Hal itu sudah diperlihatkan sejak awal film. Saat Mia yang karakternya lebih pendiam dan penyendiri di bully oleh Catherine (Brec Bassinger) dan genknya sebagai kelompok murid populer di sekolah.

Secara penampilan para pemeran remaja, Mia, Sasha dan dua sahabatnya Alexa (Brianne Tju) serta Nicole (Sistine Stallone) dan tidak ketinggalan Catherine and the genk layaknya anak milenial saat ini yang fashionable dan selalu ingin tampil.

Tak hanya penampilan, sifat anak remaja seperti berani mencoba, penasaran, pembangkang dan terkadang sok tahu juga ditampilkan. Demi memperkuat karakter sebagai anak remaja. Kedua film tersebut menampilkan pesisir pantai di Meksiko sebagai set utama dari cerita.

Lagi, Suku Maya jadi bagian cerita

Lagi dan lagi sejarah Bangsa Maya ditampilkan dalam sebuah produksi film. Suku Maya merupakan kelompok suku yang tinggal di semenanjung YucatanAmerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat dan Laut Karibia di sebelah timur.

Menilik dari sejarah kehidupan dari Bangsa Maya dan bentuk bangunan yang menarik memang menjadi daya tarik banyak orang. Tidak terkecuali para film makers dari Amerika khususnya penulis. Puluhan bahkan lebih judul film menjadikan Bangsa Maya sebagai objek dalam filmnya.

Salah satunya dalm film bergenre survival horor berjudul 47 Meters Down: Uncaged. Tak secara keseluruhan hanya beberapa part dari sejarah Bangsa Maya “dipinjam” oleh penulis untuk dimasukan sebagai pendukung dalam ceritanya.

Terkait dengan Bangsa Maya yang digambarkan dalam 47 Meters Down: Uncaged berupa bangunan kuil yang sudah terendam air sejak jutaan tahun silam. Hanya saja dalam film tersebut sejarah bangunan Bangsa Maya hanya sebagai pelengkap cerita.

Kerumitan bentuk bangunan dari Bangsa Maya membantu menciptakan ketegangan dalam film. Terlihat di sebagian cerita saat para karakter berusaha mencari jalan keluar dari celah-celah yang rumit dan menjebak dari bangunan kuil tersebut.

Hadirkan kembali plot twist

Melihat dari poster dan trailer yang dirilis memang memberitahukan bahwa film ini terkait dengan serangan hiu. Hanya saja alur cerita seperti apa yang akan disajikan sepanjang filmnya. Apalagi sebuah film sekuel dengan sutradara dan penulis yang sama, yang memunculkan banyak pertanyaan di penonton akan menyajikan cerita seperti apa sepanjang filmnya.

Untuk 47 Meters Down baik yang tayang di tahun 2017 dan yang terbaru di 2019 benar saja menyajikan plot twist yang sama meski dengan cerita yang berbeda. Tak hanya ending yang tidak di duga oleh penonton.

Pada awal film pun melakukan hal yang sama. Potongan gambar sebagai clue dengan menampilkan laut yang dalam dan ditambahkan dengan musik dinamik yang memberi kesan menegangkan. Sejak awal film mencoba menarik perhatian penontonnya.

Hanya sedikit disayangkan, di awal sudah diyakinkan namun penyajian setelahnya sedikit membosankan. Hanya menjelang akhir plot twist cukup bermain untuk 47 Meters Down: Uncaged. Selain membuat “keributan” di kursi penonton karena cerita sebenarnya belum berakhir setelah dua karakter Mia dan Sasha berhasil mencapai laut.

Disini perasaan mengagetkan, menegangkan hingga gregetan dari penonton justru lebih bermain dbandingkan dengan sebelumnya. Selain memang pemainnya yang berhasil faktor lainnya seperti jump scene juga membantu.

Disayangkan juga ada hal mengganjal di plot twist untuk 47 Meters Down: Uncaged. Penonton hampir afal dengan adegan gigitan dari ikan hiu. Hampir semua film ini akan menampilkan adegan berdarah ketika karakter dalam film mendapatkan gigitan dari hiu. Bahkan luka yang ditimbulkan pun akan membuat bulu kuduk merinding.

Berbeda dengan film satu ini, gigitan hiu hanya digambarkan dengan goresan kecil. Darah yang disebabkan pun tidak sebanyak yang bisa kita lihat. Bahkan ekspresi saat digigit pun tidak banyak bermain dari dua karakter Mia dan Sasha.

Production company: The Fyzz Facility

Distributor: Entertainment Studio, Motion Pictures

Cast: Sophie Nelisse, Corinne Fox, Brianne Tju, Sistine Stallone, Davi Santos, Khylin Rhambo, Brec Bassinger, John Corbett

Director: Johannes Roberts

Screenplay: Ernest Riera, Johannes Roberts

Producers: James Harris, Mark Lane, Robert Jones

Duration: 1 hours 30 minutes

(Sarah)

Komentarlah yang bijak

Related posts